Presiden WBC Jose Sulaiman tutup usia pada usia 82 tahun kemarin (16 Jan) di Los Angeles, California, setelah beberapa bulan dirawat karena mengalami penyakit jantung. Sulaiman adalah mantan petinju amatir di Meksiko, kemudian menjadi pelatih, manajer, wasit dan hakim, sebelumnya dikenal sebagai pengurus tinju hebat selama 3 dasawarsa.
Pada usia 16 tahun, dia sudah bergabung dalam komisi tinju di sebuah negara bagian Meksiko, dan akhirnya dia bergabung dengan WBC pada tahun 1968, dan kariernya melesat dengat cepat. Pada tahun 1975, Sulaiman terpilih sebagai Presiden WBC, dan terus terpilih hingga akhir hayatnya. Salah satu perubahan besar Sulaiman sebagai Presiden WBC dalam tinju pro adalah mengurangi jumlah ronde dari 15 menjadi 12, dan diadopsi oleh semua badan tinju dunia. Selama kepemimpinannya, Sulaiman sudah memberi sangsi 1,100 pertandingan perebutan gelar WBC dan ada sekitar 300 petinju yang berhasil meraih gelar juara WBC yang menaungi 161 negara, termasuk Indonesia.
Di luar tinju, Jose Sulaiman yang menguasai bahasa Spanyol, Inggris, Arab, Italia, Portugis dan Perancis ini adalah pengusaha sukses di bidang supply alat kesehatan di Meksiko.
Selain kesuksesan, banyak pula hal-hal kontroversial yang menyelimuti kepemimpinan Sulaiman, termasuk saat Pernell Whitaker kalah kontroversial dari Jose Ramirez tahun 1988, Sulaiman dituduh kong kalikong dengan promotor Don King untuk merekayasa hasil tersebut.
Untuk pertinjuan Indonesia, Sulaiman juga sudah berbuat cukup banyak. Saat kematian petinju menghantui Indonesia, Sulaiman mengutus beberapa tenaga ahli di bidang keselamatan ring untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku tinju di Indonesia. Maka itu dia gusar saat mendengar masih adanya kematian petinju di Indonesia, dan disusul kerusuhan tinju amatir di Nabire, Papua, sehingga sempat menyatakan membekukan keanggotaan Indonesia di WBC sampai ada hanya 1 badan tinju yang bertanggung jawab di Indonesia.
Resquicat in Pace, Senor Sulaiman!
(Sumber: wikipedia)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Friday, January 17, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.
1 comment:
RIP
Post a Comment