
Sisi Lain Kehidupan Chris John
Foto & Tulisan oleh Jeffrey Pamungkas
Tidak seperti umumnya petinju, Chris John tampaknya punya pikiran panjang dalam mengelola keuangannya kelak setelah pensiun dari dunia adu jotos yang telah membuatnya terkenal ke seluruh dunia itu. Petinju kalem berusia 28 tahun ini sadar sepenuhnya waktu akan menggerus kekuatan dan kelincahannya, dan dia tak akan menjadi raja tinju seumur hidup. Untuk itu, dia harus memikirkan nafkah keluarganya kelak setelah pensiun dari dunia tinju. Jarang, petinju, dan atlet pada umumnya, yang berpikiran seperti ini. Bahkan atlet-atlet bergelimang jutaan dollar di luar negeri yang begitu populer di masa jayanya, terdengar bangkrut dan jatuh miskin setelah pensiun dari dunia glamor yang pernah dikarunginya selama masa jayanya.Mantan juara dunia kelas berat Joe Fraizer dan Joe Louis, para petinju hebat dengan bayaran
terbesar pada masanya, adalah contoh bagaimana mereka kemudian harus 'rela' menjalani kehidupan sebagai orang miskin dengan rumah/apartemen sempit di masa pensiunnya. Chris John tak mau 'terdampar' seperti itu.
Saat di rumah, kehidupan sehari-hari Chris John, suami dari Ana Maria Megawati dan ayah dari Maria Luna Ferisha (2), yang sedang menantikan kelahiran anak keduanya ini, tampak bersahaja dan jauh dari kesan glamor seorang juara dunia tinju. Naik motor sudah bukan hal aneh saat Chris John di Semarang, padahal sebuah Toyota Yaris sudah dimilikinya dari hasil memeras darah, keringat dan air mata di ring tinju. Bukan itu saja. pengetahuan pengelolaan ekonomi sang Naga, atau the Dragon, julukan Chris John di atas ring, juga cukup lumayan. Dengan bayaran mencapai Rp. 2 milyar sekali bertanding, tabungannya sebetulnya mungkin sudah lebih dari cukup. Tapi itulah Chris John. Tak pernah silau dengan penghasilan besar yang hanya akan sesaat dinikmatinya. Uang hasil jerih payahnya tersebut tidak akan dihambur-hamburkannya untuk berfoya-foya, atau hanya disimpan, melainkan dikelola dengan baik.
Di Semarang, Chris John kini memiliki dua buah rumah kos. Yang pertama adalah rumah lamanya, di sekitar Jl. Dr. Cipto, Semarang, Chris memiliki sebuah rumah dengan enam kamar. "Daripada nganggur, ya kita koskan saja. Kebetulan lokasinya strategis di tengah kota," katanya. Yang kedua dia membeli rumah di daerah Sampangan, masih di Semarang, yang memang sedari awalnya merupakan rumah kos dengan 15 kamar.
Selain rumah kos, Chris John juga sedang merintis usaha warnet di Kudus, kota asal sang istri tercinta, yang memiliki 30 komputer. Di warnet yang diberi nama "Chris John Net" itu, Chris John juga menyediakan berbagai macam merchandise dirinya. Karena disibukkan dengan latihan yang sering dilakukan di luar negeri (Australia), Chris John menyerahkan pengelolaan kos dan warnet kepada Mega, panggilan akrab sang istri, dibantu oleh saudara-saudaranya.
Selain kedua bisnis tersebut, Chris John juga bercita-cita memiliki usaha yang lebih 'serius' dan formal sebagai pegangan hidup saat dia betul-betul pensiun nantinya. Membangun sebuah arena sport center adalah salah satu cita-cita bisnis Chris John saat pensiun kelak. Juga rencana menjadi pelatih tinju dan promotor tinju, melanjutkan karir tinjunya yang tak akan pernah padam, walau sudah gantung sarung tinju. "Kebetulan saya memiliki saudara yang masih kecil, usia 9 dan 11 tahun yang sekarang dilatih Papa saya. Mungkin saya akan menggantikan Papa melatih mereka saat saya sudah berhenti bertinju," kisah Chris John. Namun untuk menjadi seorang promotor tinju, Chris John mengaku bahwa dirinya masih harus berpikir panjang dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mempelajari seluk beluk bisnis yang penuh liku-liku ini. "Dan yang pasti, untuk jadi promotor, saya memerlukan dukungan dana yang besar sekali, kan?" jawab Chris John saat menutup kisahnya melalui e-mail kepada boxing-indonesia.com
Cita-cita sukses Chris John ini mungkin terinspirasi dari kisah petinju besar asal AS, Oscar de la Hoya, yang kini menjadi salah satu pengusaha sukses di AS, dan sedang berada dalam ambang batas prestasinya sebagai petinju hebat. Kebetulan pula, Oscar de la Hoya adalah salah satu petinju yang dikagumi sang Naga, yang juga pengagum bintang kungfu legendaris, Bruce Lee, ini.
Kiprah dan cita-cita mulia bintang Indonesia ini sekiranya dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi para atlet sekarang ini.
Catatan:
Chris John saat ini sedang menempa latihan keras di Sasana Harry's Gym, Perth, Australia, dalam rangka persiapan pertandingan mempertahankan gelar juara kelas bulu versi WBA melawan petinju tuan rumah, Michael Lozada di Meksiko, 5 Juli 2008.
Rencana tampaknya barubah, tadinya rombongan akan berangkat ke Meksiko awal bulan Juni ini untuk penyesuaian dengan kondisi dataran tinggi di tempat pertandingan, namun Chris John menginformasikan bahwa pelatih Craig Christian telah menemukan metode latihan baru dengan menggunakan semacam alat pernapasan yang bisa mensimulasikan kondisi tipisnya oksigen di Pachuaca, Hidalgo, tempat pertandingan rencana digelar di negeri sombrero itu.
10 comments:
Salut buat Chris John, yang memiliki rencana finansial yang hebat untuk masa depannya. Tak jarang banyak dari kita yang bahkan memiliki backround pendidikan yang tinggi tapi tidak memiliki rencana finansial yang bagus untuk diri dan keluarganya.
Salut juga buat Pak Jeff yang telah menulis artikel ini.
Kebanyakan atlet nasional mulai mengelola keuangan pada saat masa jayanya mulai pudar, bahkan tidak sedikit atlet yang belum memikirkan utk mengelola uangnya pada saat kariernya telah habis. Bagaimanapun hal tsb tdk terlepas dari latar belakang sosial ekonomi, lingkungan & pendidikan atlet. Dukungan keluarga serta orang-orang yang berperan di balik atlet (pembina, manajer, pelatih) merupakan komponen yang berpengaruh thd atlet utk mulai memikirkan masa depannya dgn melakukan pengelolaan keuangan dgn baik...Atlet-2 lain bisa meniru Chris John sebagai salah satu contoh utk melakukan hal tsb.
hebat...selain hebat di ring juga hebat dalam bisnis, Kehebatan Chris John memang sudah terlihat dari bagaimana di memanage dirinya sebagai asset dalam hidupnya. Itu bisa dilihat dengan dia mengganti pelatihnya/manager yang lebih mempunyai kapabiltas dan mempunyai koneksi di dunia international, bagaimana dia memilih lawan yang akan dihadapinya, dan juga dia sangat serius dalam berlatih untuk dapat tetap mempertahankan gelarnya sehingga ia dapat terus eksis yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan financial kepada dirinya. Makanya tidak mengherankan apabila ia juga dapat mengelola hasil yang ia dapat dari ring tinju untuk masa depannya.Hebat chris!
Boljug, boleh juga.
Untungnya Chris jadi petinju yang andal pada jaman sekarang, tidak seperti jaman Ellyas Pical pada jamannya. Chris bisa melihat kehidupan mantan2 petinju dan mengambil contoh dari sana. Sekarang mumpung masih bisa, dia harus mengatur waktunya dengan baik, lupakan dulu soal super fight karena risikonya besar (salah2 hilang gelarnya dan nilai jual rontok). Pada waktunya nanti pasti akan datang waktunya sementara modal untuk jadi promotor sudah terkumpul. Kalaupun kalah di super fight tidak kehilangan terlalu banyak, kalau menang jalan akan terbuka lebar
OK banget si Chris John ya .... selain bisa menata PUKULAN kepada lawan tinjunya, DIA menata masa depannya. Yang Utama dia ikut berperan dalam usaha mengembangkan SDM Indonesia dengan membuka WARNET.....jadi makin banyak anak indonesia yang tidak ketinggalan informasi, berita, pengetahuan. Selamat buat pak jeffrey juga yg bikin tulisan ini. Salam juga buat Petinju kita.
Salut deh buat Cris John..bisa jadi contoh yg baik buat petinju2 lain, sebenernya sih, bukan hanya petinju2 aja, tp jg untuk atlet2 lain. Bagaimana dia sdh memikirkan rencana kehidupan kedepan.., jangan sampai nanti dihari tuanya hidup susah.
Karena banyak contoh nyata dr mantan atlet yg kehidupan hari tuanya hidup susah & nelangsa. Semoga Cris bisa jd motivator bagi rekan2 atlet lainnya. Buat bung Jeff,,tulisannya bisa buat inspirasi kita2.
this is a very good example of a good management.. saya lihat selain dari faktor CJ nya sendiri, sang istri pun memegang peranan yang sangat penting. atau bisa dibilang, CJ beruntung bisa memperistri mega :).. saya harap juga setelah mewujudkan cita cita nya, CJ dapat menolong teman teman atlitnya - khususnya atlit tinju- yang mengalami mismanagement selama meniti karirnya. Thank you CJ for the good example you show us all this time, this country owe you!!! and thank you jeff, we need more people like you to enlight the boxing scene in indonesia.. :)
Sangat bagus sekali bagi seorang atlit tinju profesional yang mana di masa jayanya ini sudah bisa mengatur serta mempersiapkan untuk masa depan. karna sudah banyak sekali contoh-contoh atlit yang terlena pada masa jayanya dan tidak mempersiapkan untuk masa depannya. memang banyak faktor yang menunjang untuk mengatur keuangan tersebut akan tetapi kalau buka kita sendiri yang menyiasatinya lalu siapa lagi. maju terus chris.....
Semoga apa yang di angan angan kannya berhasil sesuai dengan apa yang telah diraihnya di ring tinju, dan terutama memiliki generasi pengganti ( adik adik nya )........Sukses selalu buat CJ.
suryana.
Salut buat CJ yang telah membuktikan ketangguhannya tidak hanya di ring tinju tapi juga dalam perencanaan masa depannya. Semoga saja ini bisa menjadi contoh untuk olahragawan yang lain agar tidak terpuruk setelah meninggalkan hingar bingar arena pertandingan.
Untuk Boxing Indonesia, sepertinya lebih afdol kalau ada tampilan gambar dari bisnis CJ tsb. Gambar kan menunjang isi.
Post a Comment