Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Monday, September 22, 2014

Erick Destroyer Taklukkan Gusti Elnino, Safwan Lombok Perpanjang Rekor Kekalahan

Erick Destroyer (Amfibi Brigif 1 Marinir, Sidoarjo)  berhasil merebut gelar nasional ATI interim kelas bulu yunior setelah menaklukkan lawannya dengan angka tipis (split decision), Gusti Elnino, dalam sebuah pertarungan seru dan dramatis 12 ronde di Studio TVRI, Jakarta, Minggu, 20 Sept. Keduanya tampil dengan gagah perkasa dengan saling serang untuk berusaha mengkanvaskan lawan.

Di partai tambahan 6 ronde kelas bantam, Safwan Lombok (Benteng Tangerang), harus kembali menoreh rekor merah setelah menderita kalah TKO dari petinju Papua, Marten Kisamlu.

Promotor: Syarifudin Lado


Thursday, September 18, 2014

Kolom Finon: Ucok Sitompul Siap Dampingi Valentino Metia

JAKARTA – Mantan pelatih SEA Games, Ucok Sitompul berjanji akan mendampingi Valentino Metia sampai bertanding dalam Kejurnas Youth XXIX/Junior XVII 2014 Kota Tangerang.


Valentino adalah petinju DKI Jakarta yang dipersiapkan dalam kelas terbang ringan 49 kg. Valentino tercatat sebagai salah satu petinju terbaik dengan gaya kidal yang enak ditonton. Setiap penampilanya di atas ring selalu disukai penonton.


Dalam rapat panitia diputuskan akan menolak Valentino Metia, karena sudah merebut medali emas Piala Wapres II/2013 Padang. "Seorang petinju youth (remaja 17-18 tahun) yang sudah juara tingkat nasional elite (dewasa 19 tahun ke atas), maka tidak boleh lagi mengikuti pertandingan youth," kata Komtek Hengky Nanlohy. 


"Aturannya jelas. Dia (Valentino Metia) harus ke luar dari youth. Dia sudah masuk tingkat elite," lanjut Hengky Nanlohy.


"Biarin saja, itu kan aturan mereka," balas Ucok Sitompul. 


"Mereka harus menghargai surat undangan yang menyebutkan tahun kelahiran setiap peserta. Dari tahun kelahiran, petinju kami (Valentino Metia) masuk. Saya harap Pertina dan panitia konsisten. Ini undangan masih saya pegang, resmi bukan abal-abal. Saya akan dorong Valentino sampai bertanding," jelas Ucok Sitompul.


SUMBER: FINON MANULLANG, menulis dari Desa Tridaya Jawa Barat. 0813 8189 1958 – 0816 1484 603.


--
A fighter has to know how to fear - Cus D'Amato

Tuesday, September 9, 2014

Laporan Langsung Kejuaraan WBC Dari Tokyo - Jepang

Oleh : Aryo Sulkhan

Dua malam lalu fans tinju Jepang tepatnya di Kota Tokyo, dimanjakan dengan dua event pertarungan berkelas. Pada malam pertama tanggal 5 September 2014 yang berlokasi di Yoyogi #2 Gymnasium merupakan partai Kejuaraan Dunia WBC di kelas Terbang antara Akira Yaegashi melawan Roman Gonzalez asal Nicaragua dan Kejuaraan Dunia kelas Terbang,Jr antara Naoya Inoue melawan Samartlek Kokietgym asal Thailand. Bahkan Presiden WBC Mauricio Sulaiman yang baru saja dilantik sebagai pengganti ayahnya (mendiang Jose Sulaiman) juga hadir langsung di Jepang untuk bertugas sebagai Supervisor. Kemudian pada malam berikutnya pada tanggal 6 September yang berlokasi di Korakuen Hall adalah pertandingan non gelar 10 ronde antara petinju tuan rumah Toshiyuki Igarashi melawan petinju muda berbakat dari Filipina yaitu Renren Tesorio.


Namun semua itu ternyata tidak membuat mereka 100% berbangga hati, karena malam itu juga mereka harus kehilangan salah satu gelar juara dunia yang dimiliki oleh Jepang. Jawara WBC kelas Terbang Akira Yaegashi mau tidak mau harus menyerahkan gelarnya kepada Roman Gonzalez dengan cara yang cukup tragis. Fans tinju Jepang harus melihat jagoannya jatuh bangun dan pada akhirnya jatuh tersandar di sudut ring pada ronde ke sembilan. Kekalahan tersebut merupakan suatu kekalahan yang sangat menyedihkan bagi mereka. Terlihat mereka merasa kecewa karena harus merelakan sabuk juara dunia WBC kelas Terbang direnggut secara paksa oleh petinju tamu Roman Gonzalez.


Barter pukulan antara Akira Yaegashi dan Roman Gonzalez terjadi sejak bel ronde pertama berdentang. Kedua petinju saling membalas dan terlihat memiliki kekuatan yang sama, pada ronde awal tersebut tidak terlihat akan mudah diprediksi siapa yang akan terkapar, karena masing-masing petinju saling menggoyahkan satu sama lain. Apabila pukulan Yaegashi yang mendarat telak maka Roman Gonzalez terhuyung seperti hampir terjatuh, namun bila pukulan Gonzalez yang telak menghantam Yaegashi, maka hal itu langsung berbalik 180 derajat. Hingga tanpa disangka pada ronde ke tiga, sebuah pukulan telak menghantam rahang Yaegashi dan memaksanya untuk jatuh terduduk. Wasit mulai menghitung namun Yaegashi mampu melanjutkan pertarungan dan tetap dalam tempo yang keras hingga ronde ke delapan. Namun ternyata kekuatan Gonzalez lebih baik, di ronde ke sembilan Yaegashi hanya bisa membalas semampunya dan harus menjadi bulan-bulanan yang akhirnya membuatnya jatuh tersandar di tali ring, dan tanpa berfikir panjang wasit langsung menghentikan pertarungan. Roman Gonzalez akhirnya berhasil merebut sabuk juara dunia WBC tersebut dan membawanya pulang ke negara asalnya.

Sekedar mengingatkan, Akira Yaegashi merebut gelar terbang mini WBA dari Pornwasan Poorpramook yang mengalahkan koboi tua kita, Muhammad Rachman dalam pertarungan yang hasilnya pada tahun 2011. Hanya berselang 3 bulan, Yaegashi merebut juara Pornsawan. Sama seperti Rachman dan Pornsawan, Yaegashi juga harus bertekuk lutut pada saat mempertahankan gelar kali pertamanya. Yaegashi kalah dari Kazuto Ioka, keponakan dari mantan juara dunia Hiroki Ioka. Tidak menyerah, Yaegashi naik ke kelas terbang dan merebut gelar juara WBC di kelas ini dan mempertahankan gelar 3 kali sebelum takluk dari Roman Gonzalez.


Pada pertarungan berikutnya ada Naoya Inoue yang bertarung dengan petinju Thailand Samartlek Kokietgym untuk Kejuaraan Dunia WBC kelas Terbang,Jr. Disini terlihat perbedaan kualitas yang cukup mencolok, Naoya Inoue memimpin dalam setiap rondenya meski Samartlek juga memberikan perlawanan yang maksimal dan pantang menyerah. Namun di ronde ke sebelas, pukulan-pukulan Inoue dirasa terlalu banyak membentur kepala Samartlek yang membuat wasit menghentikan pertarungan dan memutuskan kemenangan TKO bagi Naoya Inoue.


Kemudian pertarungan pada malam berikutnya menampilkan partai utama yang tidak kalah seru. Tempat duduk di Korakuen Hall sangat penuh dengan suporter fanatik dari Toshiyuki Igarashi. Namun petinju muda Filipina Renren Tesorio mampu menampilkan pertarungan yang keras dan menarik. Pertarungan keduanya sangat berimbang, barter pukulan keras terjadi di setiap rondenya. Namun pada ronde ke sembilan dari sepuluh ronde yang direncanakan, terjadi benturan kepala yang menyebabkan darah mengucur deras dari pelipis kanan Igarashi. Wasit meminta waktu break untuk diperiksa oleh dokter pertandingan, tetapi karena besarnya luka yang diderita Igarashi maka pertandingan harus dihentikan dan diputuskan dengan penghitungan angka yang keputusannya dimenangkan oleh Toshiyuki Igarashi.


Dalam event di hari kedua tersebut tidak ketinggalan petinju nasional kita Rommy Wassar juga ikut bertanding sebagai partai tambahan. Rommy diharuskan berhadapan dengan Ryosuke Iwasa, petinju yang matang di amatir dan terkenal sebagai Raja KO. Terlihat perbedaan yang cukup signifikan juga pada keduanya, meski beberapa kali pukulan Rommy Wassar menghantam Ryosuke Iwasa, namun pengalamannya sebagai petinju amatir papan atas di Jepang mampu meredam itu semua dengan mudah. Pukulan-pukulan Iwasa banyak mengarah ke perut dan rusuk dari Rommy, yang mengakibatkan cedera retak tulang iga yang pernah dialaminya saat bertanding di Thailand harus terulang kembali. Rommy terjatuh dan tidak mampu melanjutkan pertarungan lagi, sehingga wasit menyatakan kemenangan KO bagi Ryosuke Iwasa.


Sent from BlackBerry® on 3



--
A fighter has to know how to fear - Cus D'Amato

Thursday, August 28, 2014

Foto-foto MNC TV Show 26 Agustus 2014

Hasil lengkap, silakan klik di sini



















Translate this article using Babelfish Yahoo Translator
Jika alamat www.boxing-indonesia bermasalah, bisa coba http://is.gd/boxing_indonesia atau http://indobox.blogger.com
Fully supported by Free Domain.co.nr

Defry "the Hammer" Palulu Menang KO

Defry "the Hammer" Palulu yang sempat frustrasi dengan daya tahan petinju Thailand Khinkin wor Wisaruth (15-8-1, 10 KO) dalam pertandingan kelas bulu 10 ronde di MNC Studio, Taman Mini, Jakarta, Selasa malam (26/8). Seperti biasa, Defry tampil menggebu sejak ronde awal, namun sayang tampaknya dia terpancing oleh ambisi untuk menghabisi lawan secepat mungkin, sehingga penampilan Defry justru menjadi kurang "greng'. Defry yang bertubuh jangkung harus bertarung dalam jarak pendek, yang justru tidak efektif karena Wisaruth memiliki defense yang ciukup bagus. Beberapa kali Defry tampil menjaga jarak dan jab-jab mampu menusuk muka Wisaruth di ronde 5 dan 6. Hasil gempuran Defry menunjukkan hasil di ronde 7, saat Wisaruth sudah kehabisan stamina sehingga pertahanan dia pun jebol. Sebuah hook ke wajah Wisaruth membuatnya jatuh dan tak terbangun hingaa hitungan 10. Wisaruth sempat tidak sadar selama 1-2 menit, tapi tim dokter ring dengan cekatan memberinya pertolongan pertama, sehingga Wisaruth mampu kembali berdiri dengan baik.

Atas kemenangan ini, rekor Defry beranjak menjadi 11-1, 10 KO. Sekali kalah KO ketika Defry mencoba petualangan ke Manila, dan harus mengakui keunggulan petinju berpengalaman AJ Banal, walau sempat membuatnya roboh di ronde awal.

"Saat itu dia sedang galau, karena sepinya pertandingan di dalam negeri. Dia menandatangani dua kontrak di Filipina, yang satu kelas bulu junior, dan satu lagi kelas bantam. Yang kelas bantam terpaksa kami batalkan saat itu," jelas Vicky Permana Putra, manajer/pelatih Defry. 

Memang, seyogianya penyelenggara tinju, baik matchmaker maupun promotor, pelatih, manajer termasuk petinju harus memperhatikan berat badan. Jangan hanya demi sebuah pertandingan, mereka harus memaksakan menurunkan berat badan secara drastis. Bukan saja karier yang terancam, namun juga keselamatan.

Hasil lengkap:
1. kelas bulu 10 ronde: Defry Palulu (Indonesia) WKO 7 Khunkirin wor Wisaruth (Thailand)
2. Kelas bantam 6 ronde: Dicky Amtiran (MBD boxing camp) WMD 6 Benigno Nino (Sasando)
3. Kelas welter 6 ronde: Filipus Rangga WUD 6 John Ruba (Armin Tan Boxing)
4. kelas bantam super 8 ronde: Ruben Manakane (Nelson Nainggolan) D8 Rasmanudin (Satria)

Promotor: Ndindo "Aseng Jr." Sugiarto
Pengawas: KTI





Translate this article using Babelfish Yahoo Translator
Jika alamat www.boxing-indonesia bermasalah, bisa coba http://is.gd/boxing_indonesia atau http://indobox.blogger.com
Fully supported by Free Domain.co.nr

Kolo Finon: 4 Agenda Penting PP Pertina

Kepada Yth: Bapak/ibu Saudara/saudari para sahabat tinju sejati di seluruh Tanah Air.

Dari: Finon Manullang.

 

JAKARTA – Sore tadi, Rabu, 27 Agustus 2014, Pengurus Pusat Pertina mengadakan rapat di Pintu VI Stadion Utama, Gelora Bung Karno, Senayan. Hadir Ketua Umum Reza Ali, Wakil Ketua Umum Marcus Joppy Papilalaja, Sekjen Martinez dos Santos, dan 13 pengurus termasuk saya, Finon Manullang, yang menyampaikan berita penting ini, he he he ...!

Pertemuan membicarakan setidaknya 4 persoalan penting:

1. Kejurnas Junior/Youth di GOR Damiati, Kota Tangeran, Banten, 20-27 September 2014. Warta Ginting sebagai salah satu motor kepanitiaan, menyebut sekitar 200 petinju putra/putri akan ikut ambil bagian. Seluruh biaya penyelenggaraan ditanggung PP Pertina. Tuan rumah Pengprov Pertina Banten menanggung biaya pemakaian GOR, biaya hotel sekitar 50 wasit/hakim, biaya antarjemput atlet dari penginapan ke arena pertandingan.

2. Kejurnas Elit Mens/Elite Womans akan dilaksanakan di Semarang, 20-31 Oktober 2014. Sehari sebelum final akan diselenggarakan Musawarah Kerja Nasional sekaligus mengumumkan siapa saja yang masih terdaftar sebagai pengurus. Mukernas akan menyampaikan kepada seluruh peserta (34 utusan provinsi) adanya penyegaran pengurus. Selama ini diketahui ada seratus orang lebih jumlah pengurus tetapi hanya 20% yang aktif.

3. Sarung Tinju Emas (STE) yang pada awal-awalnya dilaksanakan SIWO PWI akan dijadwalkan di Pekanbaru, Riau, sebelum Natal Desember 2014. Tetapi, menurut Sekjen Martinez dos Santos, SIWO PWI yang dihubungi sudah tidak kehilangan semangat untuk melaksanakan STE sehingga seluruhnya diserahkan kepada Pengkota Pertina Pekanbaru.

4. Penyelenggaraan Piala Presiden direncanakan April 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan. Indonesia sebagai tuna rumah akan menurutkan tiga tim, tapi tadi sempat berdebat hanya boleh dua tim. Ditanya apakah aturan mainnya begitu, tak ada yang berani bicara pasti.

Lantas bagaimana dengan Pelatnas SEA Games XXVIII/2015 Singapura yang dilaksanakan nun jauh di sana di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, besok atau lusa akan saya laporkan lagi melalui email. Akan ada berita "ketakutan" dan "pemecatan' seseorang yang belum apa-apa sudah bertingkah.

Inilah daftar hadir berdasarkan abjab:

1. Achmad Fajar, Sekretariat.

2. Edith, Bendahara.

3. Erzon, Bidang Kepelatihan.

4. Finon Manullang, juru pemberitaan.

5. Hengky Nanlohy, Binpres.

6. John Amanupunyo, Bidang Kepelatihan.

7. Marcus Joppy Papilaja, Wakil Ketua Umum.

8. Martinez dos Santos, Sekjen.

9. Marzuki Yatim, Sekretariat.

10.         Mawardi Hutagalung, Bidang Tinju Wanita.

11.         Reza Ali, Ketua Umum.

12.         Rosni Simangunsong, Bidang Tinju Wanita.

13.         Shelly Miranda, Wakil Sekjen (sebenarnya lebih pas Bidang Luar Negeri).

14.         Warta Ginting, Bidang Wasit/hakim.

15.         Widjonarso, Bidang Kesehatan.

Finon Manullang 0813 8189 1958, 0816 1484 603

Menulis dari Desa Tridaya Jawa Barat

Rabu, 27 Agustus 2014.


--
A fighter has to know how to fear - Cus D'Amato

Wednesday, August 27, 2014

Fwd: Michael Speed Sigarlaki Gantung Sarung Tinju (?)

Oleh : Aryo Sulkhan


Jalan hidup seseorang memang tidak bisa ditebak oleh siapapun. Apa yang dijalani sekarang bisa jadi hanyalah sebuah batu loncatan untuk sesuatu yang lebih baik, atau bahkan lebih buruk. Mungkin saat ini kita sedang berada di bawah, atau sedang berada di atas, bisa jadi suatu saat nanti kita akan berada di posisi yang sebaliknya. Di situlah seninya kehidupan manusia, kita hanya sanggup menerima apa yang telah ditakdirkan dan harus mampu melaksanakan dengan sebaik-baiknya.


Begitu pula dengan petinju nasional Michael Speed Sigarlaki. Petinju kontroversial dari Sasana Sasando yang sedang menjalani masa hukuman di Lapas Pemuda Tangerang ini ingin mencoba meninggalkan sejarah kelamnya dan memutuskan untuk menjadi vokalis dalam sebuah grup band yang ia dirikan bersama teman-temannya. "Setelah ini saya mau jadi penyanyi saja,bang", kata Michael Speed. Setelah dia menjalani masa hukumannya dia akan mencoba peruntungan baru sebagai vokalis grup band The Life yang beranggotakan beberapa personel tersebut. Single pertama mereka yang berjudul Cinta Palsu adalah lagu yang ingin mereka andalkan untuk bersaing di kancah musik nasional.


Mungkin ada yang setuju atau bahkan juga menganggap sekedar gurauan semata. Namun Michael terlihat serius dengan rencananya tersebut. Entah seperti apa suaranya ketika menyanyi, tetapi bisa jadi suaranya memang bagus layaknya penyanyi jebolan Indonesian Idol. Di dalam Lapas Pemuda Tangerang dia menyatakan bahwa mereka selalu berlatih agar penampilannya semakin mantap. Agar nantinya grup band miliknya bisa menjadi salah satu grup band papan atas di Indonesia. Michael sendiri juga belum resmi menyatakan bahwa dia akan gantung sarung tinju apabila dia sudah aktif sebagai vokalis.


Rencana untuk masa depannya tersebut patut diacungi jempol juga karena dia tetap semangat dan tidak terlihat terpuruk dengan apa yang sedang dialaminya saat ini. Semoga apa yang di cita-citakan Michael Speed Sigaraki bisa tercapai. Tentunya kita semua juga bisa ikut berbangga hati apabila dia bisa menjadi penyanyi terkenal yang sering terlihat tampil di infotainment dan dipandang dari prestasinya, bukan dari sisi kontroversialnya di masa lalu. Tetap semangat,Mike!


Foto :
1. Michael Speed Sigarlaki vs Pathompothong (fightnews.com)
2. Michael Speed Sigarlaki dan Virgo Warouw
Sent from BlackBerry® on 3



--
A fighter has to know how to fear - Cus D'Amato

Tuesday, April 1, 2014

Wasit Jaffar Tutup Usia

Wasit KTI tahun 1970'an - 2002, Jaffar, tutup usia pada tadi malam (31-3) pukul 22.15 di Jakarta. Informasi selengkapnya meyusul.

Finon Manulang

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, March 30, 2014

Iwao Hakamada Dibebaskan!

Kami ikut bergembira dengan pembebasan mantan petinju Jepang, Iwao Hakamada, yang harus mendekam 46 tahun di dalam penjara untuk menunggu eksekusi pidana mati atas kasus pembunuhan yang melibatkan dirinya.

Kasus yang mirip kisah petinju Amerika Rubin Carter yang menjadi inspirasi film Hurricane ini memang sangat menguras emosi. Tak kurang alm. Jose Sulaiman, mantan Presiden WBC, menggalang kekuatan para juara WBC pada Konvensi WBC 2013 di Thailand, dan berhasil meraih dukungan dari Jeff Fenech, Saman Sorjaturong dan Humberto Gonzalez, memberikan dukungan moral kepada Hatanaka.

Tahun 1967, terjadi pembunuhan seorang manajer berserta keluarganya yang bekerja di pabrik miso milik keluarga Hakamada. Singkat cerita, Hakamada harus mendekam di penjara tahun 1968 hingga sekarang untuk. Menantikan eksekusi mati terhadap kejahatan yang tak pernah dilakukannya, hingga pengadilan membuktikan bahwa Hakamada bukanlah sang pelaku pembunuhan dan dibebaskan dari penjara itu kemarin (29 Maret). Iwao Hakamada tak mampu berkata sepatah katapun saat keluar dari penjara, dan dijemput oleh kakak wanitanya yang sudah berusia 81 tahun.

(Huffington Post)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, March 20, 2014

War in Nagoya

oleh Aryo Sulkhan, Nagoya, Jepang

Sebuah pertarungan sengit terjadi dalam Kejuaraan WBC Youth World Title kelas Bantam antara sang juara bertahan Yushi Tanaka melawan sang penantang dari Indonesia, John Bajawa. John merupakan adik sepupu dari sang mantan jawara Indonesia dari Sasana Mirah Silver Bali, Alexander Bajawa. Meskipun berperawakan jauh lebih kecil daripada abangnya, namun kemampuan bertinjunya tidak bisa diremehkan begitu saja. John bergaya fighter murni seperti kebanyakan petinju dari daerah timur Indonesia lainnya, namun melihat dari segi usia dia memiliki daya tahan dan mental yang terbilang cukup bagus, hanya perlu polesan yang lebih terarah dia akan menjadi petinju yang disegani di kelasnya. Petinju berusia 22 tahun dari Sasana Nek Messe Surabaya ini dilatih oleh Alexander Bajawa sendiri dengan manager tokoh tinju ternama Jawa Timur khususnya di Surabaya, Mikdon Neddy Tanaem.

Pada pertarungan yang digelar Nagoya tepatnya di International Conference Hall pada tanggal 16 Maret 2014, John Bajawa dijadwalkan bertarung dalam 10 ronde. Partai Kejuaraan WBC Youth tersebut merupakan partai tambahan dari pertandingan non gelar antara jawara muda Jepang Kosei Tanaka melawan Ronelle Ferreras yang berasal dari Filipina. Seperti kita ketahui, Kosei Tanaka adalah petinju yang pada pertarungan debutnya sanggup "mempecundangi" petinju kita Oscar Reknafa yang kala itu memiliki peringkat 6 WBO Dunia. Kali ini pada pertarungan kedua dalam karir profesionalnya, Kosei kembali "mempecundangi" petinju berperingkat 12 WBA yang juga Juara Interim PABA kelas Terbang Mini. Bahkan Ronelle terlihat sedikit lebih kerepotan dibandingkan Oscar Reknafa. Pukulan-pukulan Kosei Tanaka membentur dengan cepat dan akurat ke wajah dan perut Ronelle berkali-kali, namun petinju Filipina ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap pukulan sehingga Kosei Tanaka hanya mampu mengalahkan dengan angka mutlak, namun dengan nilai sempurna.

Sedangkan John Bajawa harus berjuang keras melawan Yushi Tanaka, meski berkali-kali tersudut di tali ring, namun John Bajawa sanggup memberikan perlawanan keras dan sering terjadi jual beli pukulan serta sanggup mendaratkan pukulannya ke wajah maupun tubuh Yushi Tanaka. Kiyoshi Hatanaka, sang pelatih dari Yushi Tanaka yang juga merupakan mantan juara dunia WBC kelas Bulu Junior bahkan sampai terlihat pucat dengan kebandelan John Bajawa yang tidak mudah menyerah. Walaupun dari sisi angka Yushi Tanaka sudah unggul pada setiap rondenya, tetapi raut kekhawatiran sang pelatih tidak bisa ditutupi begitu saja, karena apabila Yushi Tanaka salah langkah sedikit bisa saja merubah segalanya. Namun tanpa diduga, sebuah pukulan telak menghantam dagu John Bajawa yang membuat John jatuh terduduk. Wasit seketika menghitung, tetapi John Bajawa mampu bangkit pada hitungan ke enam sehingga pertarungan kemudian dilanjutkan kembali meski semakin terlihat berat sebelah, hingga pada akhirnya Yushi Tanaka mendapat kesempatan untuk membombardir John Bajawa yang saat itu sudah tidak mampu membalas dan hanya bertahan di sudut ring membuat wasit menghentikan pertarungan. John Bajawa dinyatakan kalah TKO di ronde ke delapan.

Pada jumpa pers sesaat setelah pertandingan, pelatih Yushi Tanaka menyatakan salut akan perjuangan John Bajawa. Bahkan dia sendiri awalnya menyangka bahwa John Bajawa tidak akan sanggup melewati pertarungan hingga ronde ke lima, namun fakta berkata lain. Sedangkan John Bajawa saat di wawancara oleh wartawan TV lokal Jepang menyatakan bahwa Yushi Tanaka adalah "Petinju Batu", tetapi dia berjanji apabila diberikan kesempatan tarung ulang dengan Yushi Tanaka dia akan mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa dan negara dengan membawa pulang gelar juara tersebut. Para penonton memberikan tepuk tangan yang meriah dan terlihat puas melihat penampilan para petinju pada malam itu. Beberapa penonton setelah pertandingan berakhir datang menghampiri John Bajawa dan Ronelle Ferreras untuk berfoto bersama. Bahkan ada seorang penonton yang memberikan uang kepada Ronelle Ferreras dan John Bajawa. Meskipun nominalnya tidak terlalu besar, namun hal tersebut merupakan bentuk apresiasi yang tinggi dari penonton akan penampilan mereka pada malam itu.

Jago muda usia yang baru saja lulus dari SMA di Jepang, KOsei Tanaka, kini digadang-gadang untuk merebut gelar juara dunia pada pertandingan ketiga karie profesionalnya; menyamai rekor dunia yang dicatat oleh petinju Thailand, Saensak Muangsurin, yang merebut gelar dunia tinju profesional pada pertandingan ketiga. Luar biasa!

Powered by Telkomsel BlackBerry®didukung oleh Softbank


Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.