Penampilan timnas memang mengecewakan kemarin di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, dan harus tunduk dari seteru lamanya, Malaysia, yang sebenarnya merupakan tim yang bangkit dari kubur setelah 'ditewaskan' pasukan Garuda di babak penyisihan 5-1.
Semua lini sejak babak 1 hingga akhir pertandingan dikuasai tim Malaysia, dan memang harus jujur, Indonesia pantas kalah kemarin. Namun kekalahan 3-0 sangat meyesakkan, dan menjadi Mission Impossible bagi tim Garuda untuk menyamai kemenangan 5-1 di laga pertama, meskipun GBK kembali menjadi tempat laga kedua tim.
Pertandingan belum selesai, bung! Balikkan meja dengan gol-gol indah Gonzalez, Bachdim dll. Garuda di dadaku!
9 comments:
Anonymous
said...
Mental tempe dan peyek, sdh puas dgn bonus 500jt disemifinal. Hidup NH. Lanjutkan.....
memang mental yang perlu diperbaiki..Pemain terlalu cepat terpancing emosinya, liat saja Markus yang mencak-mencak...ujung2nya pemain lain ikut kehilangan konsentrasinya..Beban yang diberikan terhadap pemain juga besar, apalagi mereka dpuji2 terus bakal menang..Ini mirip ketika Daud Yordan hendak bertarung melawan Celestino Caballero..Dipuji-puji terus bakal mendominasi CC, DY tampil grogi sepanjang pertandingan, akhirnya kalah angka mutlak..
yah..bola kan banyak penggemarnya..padahal prestasinya masih belum seberapa..Andai saja tinju Indonesia punya penggemar fanatik sebanyak sepak bola,..pasti blog ini yang comment jumlahnya bisa ratusan untuk setiap thread-nya..
Loh situs ini punya rubrik "non boxing" loh... Philboxing.com juga bahas bal-balan piala AFF. Buat selingan wae, kaya kemarin selingan nonton tinju + nendang di semarang
Jangan kotori boxing-indonesia.com dengan berita sepakbola. Mental pesepakbola kita sangat buruk, tak ubahnya jago kandang.
Bagi saya petinju Indonesia bukanlah jago kandang, meski selalu kalah bila bertanding di negara lawan, namun kekalahan petinju kita di negara lawan murni karena kalah kualitas, bukan kalah secara mental.
Sabar bung Aryo...Kita punya pelatih yang lumayan bagus, disiplin dan bisa memberi contoh yang baik..Pelan2 sepakbola kita akan membaik..Yang penting orang2 picik seperti Nurdin Halid dkk, yang suka mencari2 kambing hitam atas kegagalannya, harus lengser dulu..diganti orang2 baru yang benar2 mengerti manajemen persepakbolaan... Tinju Indonesia juga jangan mau kalah dari sepak bola..Cari pengurus yang profesional dan mengeri manajemen tinju, yang benar2 punya niat membesarkan tinju Indonesia.
PERHATIAN Para komentator blog ini dimohon tidak menggunakan nama-nama tokoh seperti politisi, artis, dll. Penggunaan nama-nama tersebut bisa dianggap sebagai penghinaan atau pelecehan. Dunia internet adalah dunia keterbukaan. Siapa saja bisa melihat dan membaca website ini. Dikhawatirkan ada pihak-pihak yang tidak suka atau berkeberatan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, untuk komentar yang menggunakan nama-nama seperti yang saya disebutkan di atas, akan saya hapus. Termasuk juga komentar-komentar yang bernada menghina apalagi menggunakan kata-kata tidak sopan, terpaksa saya hapus.Jika masih membandel, terpaksa komentar-komentar ini akan saya sortir dulu. Segala komentar dalam kolom comment di dalam blog ini adalah tanggung jawab pribadi para pengirim komentar. Pihak pengelola www.boxing-indonesia.com berusaha keras menyensor isi dan pengirim komentar, tapi tetap tanggung jawab ada pada pihak pengirim komentar, termasuk segala konsekuensi hukum yang timbul.
PENGUMUMAN Karena banyaknya permintaan mengenai informasi Sasana Tinju di Indonesia, kami mohon pemilik/manajer Sasana tinju di Indonesia bisa mengirimkan e-mail kepada kami mengenai profil singkat Sasana beserta alamat/telpon/e-mail/website Sasana Anda. Terimakasih.
9 comments:
Mental tempe dan peyek, sdh puas dgn bonus 500jt disemifinal. Hidup NH. Lanjutkan.....
-DD-
memang mental yang perlu diperbaiki..Pemain terlalu cepat terpancing emosinya, liat saja Markus yang mencak-mencak...ujung2nya pemain lain ikut kehilangan konsentrasinya..Beban yang diberikan terhadap pemain juga besar, apalagi mereka dpuji2 terus bakal menang..Ini mirip ketika Daud Yordan hendak bertarung melawan Celestino Caballero..Dipuji-puji terus bakal mendominasi CC, DY tampil grogi sepanjang pertandingan, akhirnya kalah angka mutlak..
Iki situs tinju opo situs bal-balan...?????
yah..bola kan banyak penggemarnya..padahal prestasinya masih belum seberapa..Andai saja tinju Indonesia punya penggemar fanatik sebanyak sepak bola,..pasti blog ini yang comment jumlahnya bisa ratusan untuk setiap thread-nya..
Loh situs ini punya rubrik "non boxing" loh... Philboxing.com juga bahas bal-balan piala AFF. Buat selingan wae, kaya kemarin selingan nonton tinju + nendang di semarang
JP
Bola = Tinju , sudah hal biasa di lapangan
Jangan kotori boxing-indonesia.com dengan berita sepakbola. Mental pesepakbola kita sangat buruk, tak ubahnya jago kandang.
Bagi saya petinju Indonesia bukanlah jago kandang, meski selalu kalah bila bertanding di negara lawan, namun kekalahan petinju kita di negara lawan murni karena kalah kualitas, bukan kalah secara mental.
Sabar bung Aryo...Kita punya pelatih yang lumayan bagus, disiplin dan bisa memberi contoh yang baik..Pelan2 sepakbola kita akan membaik..Yang penting orang2 picik seperti Nurdin Halid dkk, yang suka mencari2 kambing hitam atas kegagalannya, harus lengser dulu..diganti orang2 baru yang benar2 mengerti manajemen persepakbolaan... Tinju Indonesia juga jangan mau kalah dari sepak bola..Cari pengurus yang profesional dan mengeri manajemen tinju, yang benar2 punya niat membesarkan tinju Indonesia.
Arifin Panigoro (org yg co2k utk memimpin PSSI)
Syafrudin Lado (co2k bwt pimpin KTI, ATI, n KTPI klw mrk bs islah n digabungin lagi)
Jeffrey Pamungkas (co2k jd menegpora)
Pzt maju neh dunia olahraga negeri qt
Post a Comment