Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Tuesday, November 20, 2012

The Adventures of Aryo Sulkhan in Tokyo

Foto dan Tulisan oleh Aryo "Les Moquendoeux" Sulkhan



Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 12 hingga 17 November 2012, saya berkesempatan berkunjung ke negara Jepang, tepatnya di kota Tokyo. Tujuan saya bukan seperti yang biasa orang-orang kaya lakukan untuk berwisata ke Jepang melepas kepenatan dan mencari hiburan, namun saya mengemban misi mulia untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Jepang. Ya, saya ke Jepang mengawal dua petinju Indonesia yang bertanding disana. Tugas tersebut diberikan oleh komandan saya, Willy Lasut, yang kebetulan dalam waktu yang bersamaan juga membawa petinju Indonesia untuk bertarung di Okinawa, Jepang. Sekaligus sebelum berangkat beliau mengatakan bahwa beliau bertujuan untuk memperkenalkan saya dengan rekan-rekan tinju beliau di Jepang, entah apa maksudnya. Saya sekedar berusaha melaksanakan tugas saja sebaik-baiknya, tidak lebih.

Saya ke Jepang bersama dengan Frans "Skuk Arui" Yarangga dan "Mike Tyson van Probolinggo", Dwi AMX. Kami bersama-sama berangkat ke Tokyo dengan harapan dapat menampilkan pertarungan yang terbaik. Yarangga direncanakan bertarung pada 14 November melawan Motoki Sasaki di kelas Ringan, dan Dwi AMX direncanakan bertarung pada 16 November melawan Kazuhiko Hidaka, mantan Juara OPBF kelas Menengah,Jr. Bukan lawan-lawan yang mudah, petinju-petinju Jepang yang menjadi lawan mereka nanti pernah melawan petinju-petinju berkualitas. Tapi kami tetap tidak akan menyerah sebelum bertarung. Begitulah saya, selalu bersemangat dalam setiap pertandingan, dimanapun itu.

Kami tiba di Narita International Airport pada pagi hari. Saya langsung menuju ke stasiun dan memilih Keisei Express Train untuk melanjutkan perjalanan ke Ueno, sekitar 60 menit dari pusat kota Tokyo. Akhirnya kami tiba di Ueno Station, meski dengan "sedikit" salah arah namun saya menemukan juga Kinuya Hotel, tempat kami menginap selama satu minggu di Tokyo. Kami disambut oleh Mr.Joe Koizumi, penata tanding Internasional dari Jepang yang juga sahabat dari Bapak Willy Lasut. "Welcome to Japan", katanya dengan ramah dan mempersilakan kami masuk ke kamar yang sudah di persiapkan. Saya dan Mr.Koizumi berbincang-bincang sebentar di lobi hotel, lalu beliau berpamitan untuk menyelesaikan tugasnya yang lain.

Kembali ke petinju, Yarangga dan AMX bertarung di tempat yang sama, Korakuen Hall. Sebuah stadion indoor yang legendaris di Jepang, terletak dalam satu komplek dengan Tokyo Dome, sekedar pengingat saja
Tokyo Dome adalah tempat dimana Mike Tyson pernah mencium kanvasnya dan mengalami kekalahannya untuk yang pertama kali. Saya membayangkan beberapa pertarungan bersejarah yang pernah digelar di Korakuen Hall ini. Kejuaraan Nasional Jepang, Kejuaraan OPBF, Kejuaraan Dunia, semua pernah digelar di Korakuen Hall. Bahkan, tokoh komik Ippo Makunouchi-pun pernah bertarung disini. Saya sangat senang memiliki kesempatan untuk bisa berada di lokasi tersebut, bahkan dua malam dalam satu minggu saya akan berada di stadion tersebut. Mendengar nama Korakuen Hall saja adrenalin saya sudah terpacu, apalagi saya benar-benar beruntung bisa menjadi bagian dari sejarah tinju Jepang. Korakuen Hall adalah tempat yang bisa dikatakan "tinju banget". Meskipun bukan stadion yang besar, namun dekorasi luar stadion penuh dengan poster-poster tinju yang akan digelar di tempat itu. Ada puluhan sabuk juara yang pernah disandang petinju Jepang berjejer rapi di dinding bagian atas tembok Korakuen Hall. Luar biasa..

Pada pertarungan pertama di Korakuen Hall tanggal 14 November yang digelar oleh Teiken Promotions, Frans Yarangga menjadi partai tambahan pertarungan keras dan keren antara jagoan Jepang Akifumi Shimoda melawan Hugo Partida dari Mexico. Shimoda bertarung dengan sangat cantik, teknik bertarungnya hampir sempurna, gaya kidalnya membuat anak asuhan sang mantan Juara Dunia kelas Bantam Carlos Zarate ini kelimpungan dan beberapa kali terpukul jatuh. Hasil akhirnya Hugo Partida mengalami kekalahan TKO karena berondongan pukulan yang bertubi-tubi dari Akifumi Shimoda di 1 menit akhir ronde ke 9.

Sedangkan Frans Yarangga terpukul KO di ronde pertama karena hook kanan cepat dan sangat keras dari Motoki Sasaki yang mengenai bagian samping kiri kepala Frans Yarangga, tepat diatas telinga.

Pada pertarungan yang kedua di Korakuen Hall tanggal 16 November. Kali ini digelar oleh Noguchi Promotions. Dwi AMX menjadi partai utama melawan mantan Juara OPBF kelas Menengah, Jr., Kazuhiko Hidaka. Dwi AMX bertarung dengan sangat keras, meskipun cukup tampak perbedaan kualitas antara keduanya, namun pukulan keras Dwi AMX beberapa kali mendarat mulus ke kepala Hidaka di ronde pertama dan kedua. Tapi di ronde ke 3, sebuah hook kiri keras menghantam bagian mulut dan dagu Dwi AMX hingga menyebabkan Dwi langsung jatuh terduduk dan KO.

Hidaka maupun Sasaki merupakan dua jagoan lokal Jepang yang memiliki fans cukup banyak dan semua fans tersebut sangat mengagumkan. Tidak seperti fans sepakbola yang saling membenci antar team lawan, fans tinju Jepang sebaliknya, mereka sangat menghormati team lawan. Saat kami keluar dari Korakuen Hall, ratusan fans baik laki-laki maupun perempuan sudah menunggu kami di luar, mereka bertepuk tangan lalu bersama-sama membungkukkan badan dan mengucapkan "Arigato Gozaimas'ta". Sungguh perlakuan yang sangat menyenangkan dan saya rasa hal seperti ini tidak pernah saya saksikan selama ini.

Pada tanggal 17 pagi saya kembali menggunakan Express Train menuju Narita International Airport Terminal 1. Mr.Joe Koizumi menelpon ke hotel kami dan mengucapkan sampai jumpa lagi, kemudian kami berangkat.  Sebenarnya berat hati meninggalkan kota Tokyo yang sangat indah dengan segala sesuatunya yang tertata rapi, serta para wanitanya yang juga sangat indah dipandang. Namun, tugas saya bukan hanya ini, saya masih memiliki tugas yang lain yang harus saya selesaikan di Indonesia. Saya memang harus pergi namun untuk kembali, suatu saat saya akan kembali ke Jepang. Semoga untuk berikutnya, kami bisa pulang ke Indonesia dengan bangga seperti yang pernah dilakukan oleh Chris John beberapa kali...

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


--
A fighter has to know how to fear - Cus D'Amato

20 comments:

Anonymous said...

kalah ko di ronde 1 sih sama aja nebeng jalan2 ke jepang hahaha

Lisong said...

tergantung bagaimana kalahnya pak... kalau kalah ronde 1 tapi memang kena pukulan telak, yah mau bilang apa.

Tapi bagaimana dengan adrianus taroreh yang ko ronde 4 waktu kej wba di jepang. Kena pukul KO malah cengengesan di kanvas, dan akhirnya pura-pura tidur sampai hitungan 10(silakan buka youtube)

jaya said...

Tolong sekalian alamatnya bung Lisong

Anonymous said...

Sangat inspiratif Bung Aryo. Jd inget CJ wkt pertama kali tanding di Jepang lawan Osamu Sato. Saat itu banyak media bersikap realistis bahwa CJ akan sulit menang bila berhadapan Sato di Jepang. Tp CJ dgn status "paper champion" saat itu mampu tampil luar biasa dan membuktikan kalau dia bukan "paper champion" seperti yg orang bilang.

Anonymous said...

Bodok
Orang Jepang menganut prinsip Bushido,jadi jangan heran bila mereka sangat menghormati dan menghargai orang lain bahkan lawan sekalipun

Anonymous said...

Kesimpulannya:

misi mulia untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Jepang.

Frans Yarangga terpukul KO di ronde pertama karena hook kanan cepat dan sangat keras

ronde ke 3, sebuah hook kiri keras menghantam bagian mulut dan dagu Dwi AMX hingga menyebabkan Dwi langsung jatuh terduduk dan KO.

mereka bertepuk tangan lalu bersama-sama membungkukkan badan dan mengucapkan "Arigato Gozaimas'ta".

Mr.Joe Koizumi menelpon ke hotel kami dan mengucapkan sampai jumpa lagi,

Kontrak berikut siap diteken. Welcome back.

Anonymous said...

Terlalu berlebihan utk menjelekkan adrianus taroreh. Sbagai petinju yg cukup berprestasi diamatir dan belum terkalahkn smpai kemudian kalah lawan nazarov, taroreh melakukan kesalahn dgn tdk waspada wktu akan clinch. You have to protect yourself at all times jg malah lebih konyol dialamai victor ortiz. Pukulan Nazarov yg dikategorikan sbgai ko artist menghajar cepat kepala taroreh tapi tdk ada tanda2 itu disengaja. Lbh mencurigkn 3 x bertanding diluar negeri 2 x KO ronde 1, 1 x ronde 2.

Anonymous said...

ARYO DAN KOMPU BOX ADALAH SATU PERGURUAN.

Herman said...

INILAH KELEMAHAN PENGGEMAR TINJU INDONESIA YANG HANYA BISA MENCIBIR. APA PERAN KALIAN SELAMA INI? MASIH LEBIH BAIK BUNG AS YANG PERNAH MENDIRIKAN SASANA DAN BERKECIMPUNG DI TINJU. HARAP DIHARGAI APA YANG SUDAH DILAKUKAN. BILA TIDAK ADA ORANG" SEMACAM BUNG AS DLL TINJU INDONESIA SUDAH GULUNG TIKAR BEBERAPA TAHUN YANG LALU. KALO MERASA KALIAN MAMPU TUNJUKAN KEPADA DUNIA. JANGAN HANYA MENCIBIR SAJA. BUKAN MEMBELA BUNG AS. HANYA MEMBUKA PIKIRAN ORANG" YANG SUKA MENGHINA DAN MERENDAHKAN ORANG LAIN. TETAP SEMANGAT BUNG AS.

wong said...

Sedikit cerita buat Bung Aryo, Thomas Alfa Edison 999 kali gagal membuat bola lampu. Kolonel Sanders(pendiri KFC) juga ratusan kali gagal meyakinkan orang untuk membeli franchisenya. Mudah2an bertahun-tahun kemudian Bung Aryo akan membuat sejarah dan mengikuti jejak beliau2, sebagai manajer ataupun pemilik sasana yang sukses mencetak juara-juara dunia setelah berkali-kali gagal di awal karirnya.

teamsaritem said...

naek ring keluar jab2 dikit, kena hook muter2 di atas ring, trus pura2 pingsan, hitungan 10 turun ring menuju kamar ganti, trus balek hotel mandi ganti baju & jalan2 beli oleh2 skalian cuci mata liat artis maria ozawa. (skenario trio moquendo)

HERMAN NGANTUK said...

KALAU TEAM INDONESIA DICUKUR BAHRAIN 10-0 MAKA FANS TIDAK BOLEH MENGKRITIK! KARENA FANS TIDAK IKUT MAIN BOLA, TIDAK IKUT MELATIH, TIDAK IKUT MEMANAJERI. EITTT.. DITAMBAH TIDAK TERIMA GAJI/ HONOR!

LOGIKA LEMAH OTAK YANG PERNAH GW BACA! KEBANYAKAN JEDOTIN PALA DI DINDING.

Anonymous said...

BARANGKALI SAJA KALAU TIDAK DIKRITIK SEBELUMNYA, JANGAN2 DWI AMX JATUH RONDE 1 JUGA SEPERTI JAMED DAN FRANS YG 5 X KO RONDE 1 BERTURUT2 TANDING DILUAR NEGERI. AKHIRNYA DWI SEDIKIT MENYELAMATKAN MUKA JATUH RONDE 3.

Herman said...

YANG MENCACI IBARAT PEPATAH ADALAH TONG KOSONG NYARING BUNYINYA. TAK PERNAH BERPERAN APA" TAPI SOMBONG. KALO HANYA JADI KOMENTATOR KONYOL SAYA JUGA BISA. KITA TIDAK BUTUH KOMENTAR KONYOL DAN CACI MAKI. YANG DIBUTUHKAN ADALAH PERAN KALIAN DALAM MEMAJUKAN PRESTASI TINJU NASIONAL. BUNG PINO BAHARI, BUNG ERIK, OM WILI LASUT, BUNG AS, DLL ADALAH ORANG" YANG SUDAH BERPERAN MESKI BELUM MENGHASILKAN PRESTASI. KALO KALIAN SUDAH BERPERAN APA ???

Lisong said...

Sodara2, jgn berkelahi. Ini kata kuncinya:

Saya memang harus pergi namun untuk kembali, suatu saat saya akan kembali ke Jepang. Semoga untuk berikutnya, kami bisa pulang ke Indonesia dengan bangga seperti yang pernah dilakukan oleh Chris John beberapa kali...

teamsaritem said...

itu dwi amx anggota baru trio moquendo ya ? wah harus ganti nama jd four moquendo..tapi dwi amx agak tahan pukul dikit, bisa tahan 3 ronde..harus di kasih penghargaan dari MURI, satu2nya petinju yg bisa tahan 3 ronde tarung di luar negeri.

Anonymous said...

YANG MENCACI IBARAT PEPATAH ADALAH TONG KOSONG NYARING BUNYINYA. TAK PERNAH BERPERAN APA" TAPI SOMBONG. KALO HANYA JADI KOMENTATOR KONYOL SAYA JUGA BISA. KITA TIDAK BUTUH KOMENTAR KONYOL DAN CACI MAKI. YANG DIBUTUHKAN ADALAH PERAN KALIAN DALAM MEMAJUKAN PRESTASI TINJU NASIONAL. BUNG PINO BAHARI, BUNG ERIK, OM WILI LASUT, BUNG AS, DLL ADALAH ORANG" YANG SUDAH BERPERAN MESKI BELUM MENGHASILKAN PRESTASI. KALO KALIAN SUDAH BERPERAN APA ???


Ini contoh komentator konyol yang suka mencaci maki tidak jelas dgn huruf besar semua.

Bukan siapa siapa said...

Bung herman,

Sy pikir belum pernah ada yg mencaci maki bung pino, bung erik, om wili. Jadi jgn membawa2 nama2 itu.

Kalau ada yg mengkritik petinju frans, jamed maka semoga itu jadi tantangan mereka berdua supaya tidak lagi kalah KO ronde 1 terus.

Terkait dgn bung AS, bung AS sdh menanggapinya dengan baik. spertinya ada harapan besar tdk terjadi lagi pengulangan KO ronde 1.

Aryo Sulkhan said...

Hehehehe.. Jngn membawa2 Dwi AMX, Dwi bukan ptnju yg berlatih di sasana sy. Meski ada sentimen pribadi namun tlng jngn membawa2 nama Dwi AMX. Lalu utk B.Herman, sy menangkap maksud B.Herman adlh bahwa saat itu peran sy sama seperti B.Pino, B.Erick, P.Willy Lasut, dll yg mengawal ptnju tanding di LN. Yg meski berkali2 mengawal ptnju Indonesia lebih sering mengalami kekalahan dibandingkan kemenangan. Sudahlah, tdk usah diributkan, toh kita semua sedang berusaha utk menampilkan yg terbaik, tdk ada dlm benak kami utk datang ke LN & kembali dgn kekalahan, tujuan kami adlh datang utk menang, tp apa daya bahwa kualitas ptnju Indonesia saat ini bila dibandingkan dgn ptnju2 LN sangat jauh perbedaannya, dlm segala aspek kondisi ptnju LN jauh lbh baik. Mungkin bila tinju nasional mendapatkan perhatian dr pemerintah seperti di LN, pasti akan berprestasi, namun di Indonesia beda, sarana & prasarana disini bisa dikatakan kurang memadai. Namun itupun tdk menyurutkan langkah kami utk tetap berusaha menjadi yg terbaik meskipun sangat susah. Sudah ya, jngn berkelahi walaupun sekedar adu komentar, tinju itu keluarga besar, kita mencari saudara yg bisa saling mensupport, bukan mencari lawan. ;)

TEAM SARITEM said...

Selamat siang rekan-rekan.

Salam Jotos!!!

Dengan ini kami sampaikan bahwa kami Team Saritem tidak keberatan adanya penggunaan nama kami oleh member lain namun Team Saritem sesungguhnya tidak pernah memberikan komentar selain daripada prediksi pertandingan/ lawan.

Terima kasih.

TEAM SARITEM

Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.