Menyusul kekalahan Manny Pacquio dan Nonito Donaire, kini kembali terjadi kepada jagoan baru Filipina, Rey "Boom Boom" Bautista. Bautista harus merelakan gelar WBO International-nya direnggut secara paksa oleh Jose "El Negro" Ramirez dalam pertarungan berdarah sepanjang 12 ronde yang diselenggarakan oleh ALA Promotions, Pinoy Pride XIX "Mexican Invasion", pada hari Sabtu 20 April 2013 di USEP Gymnasium, Davao City, Filipina. Malam itu kedua petinju bertarung mati-matian mempertaruhkan harga diri bangsa dan negara. Sebelum pertarungan, Jose Ramirez menyatakan kepada saya bahwa dia akan membuktikan bahwa Mexico tetap lebih baik dibandingkan Filipina. "Kami (Mexico dan Filipina) memang musuh bebuyutan, tapi tetap Mexico adalah yang terbaik!", kata Jose Ramirez dengan berapi-api dan diterjemahkan oleh Isi Arredondo, gadis warga negara Costa Rica yang menetap di Davao City. Pelatih Jose Ramirez yaitu Miguel Fransisco juga menambahkan, "Kami datang untuk
menginvasi Filipina!". Miguel Fransisco adalah pelatih yang humoris dan sering menyanyikan lagu-lagu Mexico di sela-sela kegiatannya.
Dalam pertarungan antara Ramirez dan Bautista, kejadian mengejutkan di ronde pertama hampir saja membungkam publik Filipina. Sambaran hook kiri keras dari Ramirez menghantam dagu Bautista sehingga menyebabkan nyawa Bautista seolah terlepas sesaat dan membuatnya terjatuh dan setengah tidak sadarkan diri. Namun beberapa saat kemudian Bautista berhasil berdiri meski masih terlihat gontai dan harus menjadi bulan-bulanan Jose Ramirez hingga akhirnya terselamatkan oleh bel akhir ronde pertama berbunyi. Kemudian di ronde-ronde berikutnya semua kembali normal namun Bautista tetap harus mengakui "sedikit" keunggulan Ramirez, kedua petinju saling terluka berdarah-darah dan membuat wasit Bruce Mc Tavish yang sudah uzur ini cukup kerepotan. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, di paruh kedua pertandingan, publik Filipina meneriakkan "Ramirez! Ramirez! Ramirez!" hingga Bautista semakin tidak percaya diri. Kemudian di akhir pertarungan, diumumkanlah bahwa Jose "El
Negro" Ramirez memenangkan pertarungan dengan Split Decision dan menjadi juara baru WBO Internasional kelas Bulu.
Di partai lain yang juga cukup seru terjadi antara Juan "Loquito" Kantun melawan Rocky "The Road Warrior" Fuentes, yang dimenangkan dengan angka mutlak oleh Rocky Fuentes. Lalu Kejuaraan OPBF kelas Terbang antara King Arthur Villanueva yang merupakan adik kandung Lorenzo Villanueva melawan Marco Dimecillo Singwancha yang berakhir dengan kemenangan angka mutlak oleh Arthur Villanueva. Lalu ada 3 partai lain yang berlangsung masing-masing sepanjang 6 ronde. Yang juga tidak ketinggalan, petinju Indonesia Arief "The Ice" Blader terpaksa harus mengakui ketangguhan Mark Vincent Bernaldez yang berhasil memukul ulu hatinya di ronde kedua dan menyebabkan Arief Blader tidak dapat bangkit hingga hitungan ke sepuluh. Sekedar pengenalan, Bernaldez adalah petinju yang diproyeksikan oleh ALA Promotions untuk menjadi juara baru dari Filipina bersama dengan Marlon Tapales yang juga pernah mengalahkan petinju Indonesia, Rasmanudin, dengan kemenangan KO di ronde kedua.
Insting bertarung Bernaldez sangat tajam dan akurasi pukulan ke arah perut, rusuk, dan ulu hati terlihat terlalu sempurna bagi petinju yang masih berusia 19 tahun.
Pinoy Pride adalah event tinju berseri yang diselenggarakan oleh ALA Promotions. Usaha kepromotoran yang dijalankan oleh pengusaha Mr.Antonio Aldeguer dan putranya Mr.Michael Aldeguer ini merupakan ajang tinju yang terbesar di Filipina. Hampir semua petinju-petinju terbaik yang dimiliki oleh bangsa Filipina bernaung dibawah bendera ALA Management & Promotions yang berkedudukan di Cebu City. Setelah Pinoy Pride XIX di Davao City tersebut, sudah terjadwalkan penyelenggaraan Pinoy Pride XX di Cebu City dengan menampilkan sang idola baru Jason Pagara, yang juga pernah mangkanvaskan beberapa petinju Indonesia termasuk Frans "Skuk Arui" Yarangga, petinju favorit pembaca boxing-indonesia.com.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
6 comments:
Waduh tangannya bung aryo nakal!
arief cuma jadi extra sansak bagi petinju filipina ataupun petinju bum thailand macam chon.
contohlah bajawa juniot yang hanya kalah home decision dalam memperebutkan wbc silver youth bantam di filipina.
junior bajawa perlu dibawa latihan keluar indonesia untuk mempertajam skillnya.
WAH KALO INI SIH LAPORAN TENTANG ROUND GIRL BUKAN TENTANG TINJU. NGOMONG" BUNG AS INI BENER" FLAMBOYAN YA HIDUPNYA. HA HA HA HA HA. PISS DEH AH.
Hahahahaha.. Yah apa mau dikata? Lebih baik no comment aja deh.. ;p
Yg tragis adlh nasib karir Rey Bautista, dengan kekalahannya ini sepertinya karirnya akan terhenti secara otomatis. Publik Filipina sendiri sepertinya sudah kurang respek dgn Bautista menyusul kekalahan2 yg di deritanya di beberapa pertarungan terakhirnya. Bahkan pimpinan ALA Promotions Michael Aldeguer menyatakan "No more fights for Rey Boom Boom Bautista". Tp ya itulah tinju, fans dgn mudahnya akan meninggalkan sang idola saat kondisinya sudah mulai menurun... Tinju adlh karir yg singkat, jd harus dimanfaatkan sebaik mungkin ketenaran sesaat tsb utk mengeruk pundi2 uang sebanyak2nya. Paling tidak di akhir karir memiliki simpanan yg cukup utk memulai usaha. :)
ditunggu pernyataan serupa aldaguer, dari mulut manajer flamboyan kita: "no more fights for Jamed Jalarante, Frans Yarangga and Arif Blader".
:p
peace bung.
Setuju bung lisong,
manajer pasti punya batasan, tdk mungkin terus menerus mempertandingkan petinju abal2... kecuali manajer abal2.. haha
mungkin selanjutnya pertandingan akan diadakan di clark, phuket biar sang manajer bisa mijit2 yg penting.. hahaha.. peace
Post a Comment