Kolom Aryo: Laporan dari Cebu City, Filipina - Pinoy Pride XXII

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Sebuah kemenangan KO berkelas dunia dipersembahkan oleh petinju Filipina, Genesis "Azukal" Servania, terhadap lawannya yang berasal dari Panama, Rafael "El Torito" Concepcion. Petinju asuhan Edito Villamor yang berlatih di ALA Gym Filipina ini mengukuhkan diri sebagai Juara WBO Inter-continental di kelas Super Bantam 55,3 Kg. Pergelaran tinju bertajuk Pinoy Pride XXII itu digelar di Waterfront Hotel and Casino pada tanggal 26 Oktober 2013. Pertarungan antara Genesis Servania dan Rafael Concepcion tersebut merupakan partai puncak dari 8 partai yang di pertandingkan pada malam itu. Salah satunya adalah petinju nasional Lande Olin yang harus berhadapan dengan Roli "Azuma" Gasca dalam pertarungan yang direncanakan berjalan dalam 10 ronde.


Kembali ke partai utama Pinoy Pride XXII antara Genesis Servania versus Rafael Concepcion. Dalam catatan, Concepcion bukanlah petarung kelas rendahan yang tidak berprestasi. Dia tercatat beberapa kali menantang petinju-petinju top dunia antara lain Fernando Montiel dan Nonito Donaire, bahkan Concepcion hanya kalah angka melawan Donaire dalam pertarungan penuh 12 ronde. Namun pada malam itu, petinju Panama tersebut terbungkam oleh sebuah uppercut pengantar tidur dari Servania yang membuat Concepcion benar-benar tertidur pulas di pertengahan ronde kedua. Concepcion baru tersadar setelah waktu berjalan sekitar 3 menit. Servania langsung di sambut oleh sorak sorai sekitar 2000 penonton yang hadir menyaksikan sebuah pukulan KO yang sangat hebat.


Di partai lainnya yang juga kejuaraan WBO Internasional di kelas Terbang Super 52,2 kg antara "King" Arthur Villanueva melawan Edgar "Chololo" Martinez juga berujung KO, di ronde pertama. Petinju Mexico tersebut harus menelan pil pahit karena tersambar pukulan maut dari Arthur Villanueva. Sang pelatih yang sangat kecewa atas kekalahan tak terduga dari petinjunya tersebut lalu memutuskan kembali ke hotel tanpa berpamitan kepada siapapun. Lalu pada partai antara petinju nasional kita, Lande Olin, yang berlatih di Sasana Sasando Tangerang juga berakhir dengan kekalahan KO di ronde kedua. Lande Olin yang beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan dan patah tulang paha sepertinya masih membekaskan cedera, sehingga kuda-kuda dan footworknya belum bisa dipergunakan secara maksimal. Sebuah uppercut ke arah rusuk dari Roli Gasca membuat Lande Olin terkapar tak berdaya dan dinyatakan kalah KO.


Bagi saya yang menyaksikan langsung pertarungan demi pertarungan, petinju-petinju yang berada di bawah naungan ALA Promotions terlihat semakin menggila. Sekitar beberapa bulan yang lalu, saya menyaksikan mereka secara kualitas terlihat belum seberapa, namun malam itu semua seolah-olah berbalik 180 derajat, semua petinju ALA yang tampil memiliki perkembangan pesat dari segi teknis, kecepatan, dan power pukulan terutama pada Genesis Servania yang juga pernah mengalahkan petinju nasional Isack Junior dengan KO di ronde ketiga. Meskipun bukan dimiliki oleh bangsa Indonesia, namun saya cukup bangga dengan munculnya jawara-jawara muda yang pastinya suatu saat nanti membuat olahraga tinju tetap akan diminati oleh para penggemar tinju di seluruh dunia.