Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Monday, November 18, 2013

Daud Yordan Sukai Gaya Tarung Sipho Taliwe

Juara IBO kelas ringan Daud Cino Yordan mengatakan bahwa dia menyukai gaya calon lawannya, Sipho Taliwe dari Afsel yang cenderung fighter. "Taliwe cenderung bertipe fighter, dan buat saya pribadi, saya lebih mudah menghadapi petinju dengan gaya seperti itu. Moga-moga dia tidak merubah gaya saat hari H nanti," ucap Daud melalui pesan BBM dari Perth, Australia. Sang kakak sekaligus pelatih Damianus Yordan sudah menyusul ke Perth, dan persiapan kali ini dirasa sangat baik serta semua berjalan sesuai harapan.

"Mohon doa restu dari seluruh penggemar tinju Indonesia, semoga saya bisa berbuat yang terbaik tanggal 6 Desember mendatang," ujar Daud.


Translate this article using Babelfish Yahoo Translator
Jika alamat www.boxing-indonesia bermasalah, bisa coba http://is.gd/boxing_indonesia atau http://indobox.blogger.com

36 comments:

Anonymous said...

Moga-moga dia tidak merubah gaya saat hari H nanti," ucap Daud

Wah, pakai moga2...

jon said...

memang dirasa ada kemungkinan Taliwe akan mengubah gaya bertinju....jika menilik rekor tanding, sembilan kemenangan awal diperoleh dengan KO, usai kalah angka dua kali berurutan, ia masih mampu bangkit dan menang KO kembali sebanyak empat kali non stop plus satu lagi diselingi menang angka sebelum kemudian sisanya sejak 2010 notabene hanya menang angka....belum pernah kalah KO, agaknya semula diplot sebagai mesin KO, pernah menang angka atas mantan juara IBF kelas bulu super Mzonke Fana, dan agaknya hal tersebut yang jadi pertimbangan DY....rata-rata kemenangan KO ada di ronde awal, maksimal ronde enam, jadi cukup riskan bagi DY jika memaksakan barter pukulan sejak awal....

jon said...

jika DY merasa cocok dengan gaya Taliwe, rasanya mungkin lantaran ia berbeda dengan Vetyeka yang bisa menang KO di ronde akhir....dari mesin KO yang bisa menjatuhkan lawan di ronde-ronde awal kemudian belakangan notabene hanya menang angka, mungkin ia memang bisa merubah gaya bertinju menjadi berlawanan, sekaligus seperti belajar dari kekalahan, artinya jika merasa "membentur batu" sangat mungkin ia akan bermain lebih sabar di sisa ronde untuk sekedar menang angka dan tidak memaksakan diri lebih jauh untuk menjatuhkan lawan....

Anonymous said...

menurut saya, belajar dari pengalaman kekalahan2 sebelumnya, khususnya kalah tko dari vetyeka, apapun itu perubahan strategy lawan maka Daud harus siap. Plan A seimbang kekuatannya dengan Plan B. Jadi tidak moga2 yg menunjukkan Plan A lebih kuat dari Plan B.

JP said...

Jon: pengamatan mantap.... Jempol.

Lamon T said...

dari statement cino bisa dilihat bahwa ybs belum pede untuk kembali melawan petinju seperti v12 atau pelechin.

teknik yang paling mudah bagi taliwe untuk menghindari pukulan adalah menunduk ketika ditekan cino dan merangsek maju untuk ngumpet di daerah dada cino. dan akan terlihat banyak pukulan yang terbang melayang lalu menghilang.

jon said...

jika seorang Taliwe memang bisa menerapkan gaya yang berbeda terhadap lawan, yang dirasa lebih berbahaya adalah jika ia mampu pula membalik gaya tersebut keluar dari pakem bertinju yang selama ini dilakukannya....rasanya ia juga bisa berkaca dari Vetyeka mengalahkan DY memanfaatkan celah di ronde akhir, katakanlah lantaran hal tersebut maka ia menerapkan gaya boxer di awal kemudian beralih menjadi fighter di akhir, walau pastinya butuh stamina prima namun secara usia dirasa masih memungkinkan pula baginya menerapkan hal tersebut....

Anonymous said...

jadi dy kalah angka atau KO lagi???

jon said...

dirasa perlu bagi DY untuk meralat anggapannya mengenai Taliwe yang disebut "cenderung bertipe fighter"....lebih tepatnya dirasa, Taliwe adalah seorang fighter yang cenderung bisa sabar, mampu mengatur ritme permainan, ataupun bergaya boxer bila perlu, untuk memenangkan pertarungan....

Anonymous said...

KelBrok

Setelah saya amati, Sipho Taliwe ternyata lebih "smart" strategi bertinju nya dibandingkan dgn Simpiwe Vetyaka.

Kompubox Ina said...

Prediksi kami masih berkisar diangka 100% alias tidak pernah meleset.

DY kalau persiapannya pakai moga-moga maka hasilnya bisa diprediksi : Daud LTKO Ronde 12


Salam,
KOMPUBOX INA

Anonymous said...

Kalau daud kalah, naik kelas lagi melawan Chris van Heerden memperebutkan juara Welter IBO.

Jadi daud berangkat dari kekalahan akan memegang rekor juara ditiga kelas berbeda. IBO Bulu - ringan - welter.

wong said...

Saya pikir kalo DY bisa bertahan 12 ronde dan aktif memukul, peluangnya menang angka masih cukup besar, seperti ketika melawan Daniel Brizuela beberapa waktu lalu.

jon said...

ini ada link rekaman tanding Taliwe lawan Matt Garlett : http://www.dailymotion.com/video/xzxg6n_2013-05-16-matt-garlett-vs-sipho-taliwe_sport
-----------------------------------

dari analisa singkat video satu-satunya yang ditemukan di internet, nampak Taliwe memaksakan pertarungan brutal di ronde-ronde awal, agaknya sesuai dengan julukan "Tsunami" yang disandang...pukulannya keras, jab-nya bagus, dan terutama hook kiri kanan yang bagai gerakan memukul palu, jika akurasinya lebih baik diragukan DY bisa selamat pula...di ronde 4, kecolongan pukulan dan sempat jatuh (hal sama bisa dilakukan DY, mungkin ini yang disukai DY dari barter pukulan, kemungkinan meng-counter lawan dengan bidikan yang lebih baik), namun bangkit dengan cepat ...menurunkan sedikit tempo permainan kemudian, namun konstan dalam melontarkan pukulan terutama hook kiri-kanan, mengejar lawan terus menerus hingga ronde berakhir (sayang dinyatakan kalah angka, mungkin faktor tuan rumah), staminanya cukup baik sepanjang pertandingan berlangsung...dengan kata lain sebenarnya, dirasa ia bukan tipikal "petinju cerdik", namun memiliki stamina yang prima plus konstan dalam memukul sepanjang ronde dalam irama pertarungan yang terus dipertahankan dalam tempo cepat, masuk kategori susah dipukul KO dan memiliki pukulan keras pula, rasanya bukan lawan mudah dan DY berpotensi kalah (dengan KO) pula...

Pak Ogah said...

DY vs Taliwe Meneketehe
CJ vs Simelekete Bulukutuk

kompak deh

Hendrasz said...

DY masih dilatih abangnya?
Kelemahan DY itu terlalu stylenya terlalu monoton, entah sudah diperbaiki atau belum.
Walau punya punching power yang besar, kalau pattern-nya udah kebaca, bakal mudah dioutbox sama petinju yang punya jab dan footwork bagus.
Mudah"an DY sudah menambah variasi dalam gaya bertinjunya.

Anonymous said...

Untuk ukuran kelas dunia, pukulan dy tidak termasuk Keras

jon said...

faktor postur tubuh dirasa juga turut berpengaruh, postur DY sepertinya kurang ideal untuk memaksakan pertarungan jarak pendek....sepakat mengenai soal pattern, agaknya berperan besar dalam perkembangan tinju masa kini....

jon said...

satu kendala petinju dengan postur tinggi namun memiliki kekuatan pukulan, dirasa menyangkut soal kelenturan....teringat sosok petinju Thomas Hearns di era tahun 80-an, walau mampu memukul sangat keras dari berbagai arah, namun perihal kelenturan dirasa lebih dimiliki "adik seperguruannya" petinju Gerrard McClellan yang juga masuk daftar 100 pemukul terkeras versi majalah tinju terkemuka, mungkin seharusnya DY memukul seperti petinju ybs...

jon said...

sementara soal Taliwe, rasanya diragukan pula apakah ia akan memakai cara yang sama layaknya melawan Matt Garlett yang berpostur lebih pendek kala menghadapi DY nanti....

jon said...

sayang minimnya referensi serasa membatasi prediksi, terutama menyangkut style petinju ybs, sebab dengan gaya yang diterapkan layaknya melawan Matt Garlett, dirasa cukup aneh jika semenjak tahun 2010 semua pertandingannya berakhir melulu dengan kemenangan angka....

jon said...

ralat sedikit, kecuali lawan Matt Garlett (yang sebenarnya dirasa Taliwe nampak lebih dominan menguasai sepanjang ronde), semua pertandingan sejak 2010 dimenangkan dengan angka....terbersit kemungkinan pula, jangan-jangan Taliwe menerapkan style berlainan pada tiap lawan yang dihadapi (?)....rasanya ia akan cenderung lebih berhati-hati di awal dalam menghadapi DY nanti, akan riskan pula baginya untuk langsung infight, juga mempertimbangkan pula masukan dari Vetyeka yang "baru" bisa menembus pertahanan DY di akhir pertandingan....

Anonymous said...

Selama dy tdk ganti pelatih maka gaya dy bakal monoton saja. Kita sdh lihat kelemahan DY jika berhdpn dgn style seperti CJ, Cabalero dan Vetyeka. Taliwe tinggal copas saja. Tapi asal DY bisa bersabar maka kans DY cukup besar. Contoh bradley yg membuat marquez tdk sabar dan menjadi fighter sprti melawan FMJ. Selama DY tdk kalah Tko, cenderung jury akan memenangkan DY. Mklm aussie adalah markas sang naga.

jon said...

tidak tertutup kemungkinan Taliwe masih "menyimpan dendam" lantaran lawan Matt Garlett di Australia serasa bagai dikalahkan oleh penilaian juri pula....maka tekad untuk memenangkan dengan KO juga dirasa bisa lebih besar, mungkin tinggal siapa yang bisa lebih sabar dan tidak terpancing duluan nanti, dalam hal ini dirasa faktor usia berpengaruh terhadap kematangan emosi....

jon said...

perihal Bradley vs Marquez, rasanya sedikit banyak soal "pattern" (seperti disinggung oleh Hendrazz di atas sebelumnya)juga turut berperan...Bradley dirasa lebih memiliki hal tersebut,dan mampu menerapkannya dengan baik terhadap Marquez... sementara hal berbalik justru ditemui kala Marquez mengalahkan Pacquiao dalam laga terakhir mereka, Marquez dirasa sudah belajar banyak dari kekalahan sebelumnya (dalam kapasitasnya sebagai seorang kampiun dirasa pastinya Marquez belajar dan mengenal lawan berikut pola dan gaya secara lebih baik, keterlaluan jika kalah lagi)maka dalam hal ini faktor intelegensia terbukti bisa mengatasi potensi alamiah maksimal daripada seorang petinju seperti Pacquiao...

jon said...

hal mana soal "pattern" ini pula dirasa bisa menjadi jawaban atas status undefeatable dari seorang Floyd Mayweather jr, yang oleh seorang Ricky Hatton dan juga banyak orang serta para petinju yang telah dikalahkannya, dianggap masih merupakan misteri sampai sekarang ini...seorang seperti Mayweather, sulit rasanya dikalahkan oleh melulu dengan power maksimum dari deretan petinju yang ada saat ini, termasuk Pacquaio sekalipun jika saja rencana pertarungan mereka diangkat kembali ke permukaan...

jon said...
This comment has been removed by the author.
jon said...

soal "pattern" ini pula agaknya yang tidak dimiliki oleh seorang Saul Alvarez, sekalipun sebelumnya banyak orang menganggapnya sebagai "the next Roberto Duran" dan diprediksi pula punya kans mengalahkan Mayweather kala itu...

JP said...

Saya kira thaliwe akan contek petinju mongolia (lupa namanya) yg begitu gagah sbg fighter namun mendadak jadi counter boxer saat lawan DY.

Anonymous said...

penampilan Dy saat lawan Brizuela tidak menggambarkan adanya perubahan, DY yang cenderung monoton dimenangkan oleh wasit, padahal kalo mau jujur brizuela lebih pantas jadi pemenang. DY akan kelihatan bagus kalo menghadapi petinju fighter yang cenderung maju menggempur seperti villanueva

jon said...

agaknya akan berlaku semacam "cocok-cocokan", mungkin alam memang mengaturnya demikian...teringat dahulu era keemasan yang panjang di kelas welter - menengah tahun 80-90an, Roberto Duran adalah yang pertama mengalahkan Sugar Ray Leonard, namun gaya Duran merupakan "makanan empuk" bagi Thomas Hearns, sementara Thomas Hearns dua kali dikalahkan Iran Barkley, justru kemudian gelar juara Iran Barkley direbut pula oleh Roberto Duran...sebelum Pacquaio duel ulang lawan Marquez, disebut pula oleh Pacquiao bahwa Marquez adalah tipe petinju yang paling tidak ia sukai...namun "bodohnya" pula, ia setuju untuk laga kali keempat, dan kalah tragis kemudian sementara banyak orang menganggap sebenarnya tidak ada lagi yang perlu dibuktikan dengan status dua kali menang dan satu draw dari pertemuan mereka sebelumnya,ini mungkin memang faktor hukum alam yang menentukan...

jon said...

Iran Barkley sendiri kalau tidak salah sebelumnya dianggap seorang underdog, namun ketika tampil dalam duel lawan Hearns, seolah semua kemampuan terbaiknya justru keluar...tidak tertutup hal serupa akan terjadi nanti, mungkinkah penampilan DY justru "bersinar" hadapi penampilan seorang Taliwe (dengan catatan Taliwe memang tidak mengubah gaya seperti rekaman video), entah siapa yang bisa mengira pula...

Anonymous said...

terbalik dong analoginya, skrg yg diunggulkan daud jordan tapi saliwe underdog. kalau pakai analogi iran barkeley, harusnya yang main kesetanan itu saliwe bukan jordan

jon said...

jika soal status, gelar juara saat ini ada di tangan DY...namun apakah Taliwe disebut sebagai underdog, rasanya kelewatan jika demikian, Taliwe pernah kalahkan mantan juara dunia kelas superbulu IBF, statusnya sebelumnya juga pernah menyandang gelar WBC International kelas superbulu, julukan "Tsunami" juga dirasa tidak berlebihan adanya...malah DY sebelumnya dirasa yang kurang memperhitungkan julukan "V12" dari Vetyeka, V12 serasa bisa terdengar layaknya "Victory at 12th round"...

jon said...

sedikit catatan mengenai Pacquiao yang tak lama lagi juga akan bertanding...publik internasional khususnya Amerika sebagai kiblat dunia tinju pro sekalipun negara sudah bangkrut, mungkin menganggap selama ini Pacquiao sudah terlalu jauh melangkah, alias mereka merasa sudah memberi ruang terlalu banyak bagi seorang yang beranjak dari kelas yang lebih bawah sebelumnya...dirasa banyak yang menginginkan langkah Pacman akan benar terhenti dan mengundurkan diri alias pensiun,namun diragukan apakah seorang Brandon Rios akan mampu melakukannya nanti, mudah-mudahan akan ada kolom khusus membahas hal ini sementara waktu pertandingan sudah mendekat pula...

Anonymous said...

Daud Yordan underdog, taliwe upperdog. yah kira2 dog mana yang lebih menang ? prediksi saya Yordan menang angka / taliwe menang KO.

Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.