Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Saturday, December 7, 2013

Kekalahan CJ Ulangan Kekalahan de la Hoya dan DY?

Berat badan jadi biang keladi kekalahan CJ? Walaupun tak ada penjelasan resmi dari kubu CJ, namun persoalan berat badan patut dicurigai biang keladi kekalahan CJ dari Vetyeka. Jika mengacu pada pertandingan-pertandingan CJ yang lampau, tidak seharusnya dia kalah dari Vetyeka yang secara teknis ada di bawah CJ.

Sudah sejak tahun 1998 Chris John melakukan debut di tinju profesional kelas bulu sampai kini, sudah 15 tahun Chris John harus berjuang menurunkan berat badan setiap kali akan bertarung. Bukan masalah besar saat usia masih muda. Tapi tentunya akan jadi masalah besar seiring meningkatnya usia. Apalagi, saya dengar sehari-hari jika tidak ada jadwal bertanding, berat CJ sekitar 70 kg. Berarti dia harus membuang hampir 13 kg. berat badannya dalam waktu 2-3 bulan dan dia harus mempertahankan berat tersebut sampai hari h (minimal timbang badan). Artinya asupan makanan sangat dibatasi.

Oscar de la Hoya saat menghadapi Pacquiao terlihat betul begitu pucat dan lemah. Demikian juga Daud Yordan juga mengalami masalah serupa saat menghadapi Vetyeka, sehingga akhirnya dia "menyerah" dan langsung naik ke kelas ringan pasca kekalahan dari Vetyeka. Bagi yang pernah bersentuhan dengan olahraga tinju, tentu mengerti dan paham benar soal sulitnya berat badan ini. Persiapan berbulan-bulan bisa tiba-tiba tak berguna saat masalah berat badan menyergap. Banyak kasus petinju-petinju yang dalam latihan jadi hanya terfokus pada masalah berat badan, sehingga urusan teknis menjadi urusan sekunder.

Chris John memang saat masih menjadi juara memiliki dua pilihan: bertahan di kelas bulu atau naik kelas yang lebih berat. Dan dia memutuskan tetap bertahan di kelas bulu. Semua pilihan ada keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Dan CJ memutuskan tetap di kelas bulu. Dan kita harus menghormati keputusan CJ untuk bertahan di kelas bulu dengan segala konsekuensinya.

Sekali lagi, masalah berat badan ini hanyalah dugaan saya; menyambung percakapan bbm dengan Felix Kusuma yang jeli membaca situasi dan mengirimkan bbm kepada saya, bahwa CJ kelihatannya menghadapi masalah serius dengan berat badan sebelum pertandingan. Bahkan Felix juga menyatakan dia memiliki feeling jelek akan pertandingan CJ dan Vetyeka. Luar biasa atas feeling tajam Felix.

Jika dugaan masalah berat badan ini benar, tentu tidak ada artinya duel ulang lawan Vetyeka dilangsungkan di kelas bulu. Kecuali mereka ditandingkan ulang di kelas yang lebih tinggi. Dan sekali lagi, dugaan masalah berat badan ini hanya satu dari sekian banyak persoalan yang bisa dibahas dari CJ vs Vetyeka seperti kenapa CJ begitu banyak memukul tanpa mengenai sasaran? Kenapa CJ harus fight sejak ronde 3? Dan lain-lain.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

41 comments:

Anonymous said...

kalo sy lihat, bung john memang sdh tdk cocok di kelas bulu, hrs naik minimal 1 kelas. kemarin badannya terlihat agak jauh lebih berat ketimbang pertarungan sebelum2nya.

dan kelihatan sudah ga lincah, malah terkesan emosional, kurang sabar, tidak taktis seperti bukan seorang chris john yang dulu. mungkin dia sadar stamina sudah tidak sebaik dulu.

mending bung john istirahat sejenak dan berpikir untuk pensiun atau naik kelas seperti daud yordan.. memang 15 tahun di kelas yang sama dan tanpa kalah itu sudah prestasi yg sgt bagus, namun pasti ada akhirnya. adapt or retire.

jon said...

"I have I have won in America , Mexico & stopped Daud Cino Yordan in his backyard (Indonesia) so Australia prepare for another boxing exhibition" - Simpiwe "V12" Vetyeka

"saya akan menunggu CJ lelah dan berusaha untuk meng-KO nya, mungkin selewat ronde ketujuh"

-----------------------------------
mencoba mencari link, jawaban dari pertanyaan seputar masalah kekalahan CJ...dari statement jelang pertandingan, serasa Vetyeka lebih lapar, nada tajam seperti tercermin jauh sebelum bertanding dan rasanya dalam penampilan kemarin ia lebih tajam pula ketimbang melawan DY terdahulu...dengan kata lain, seolah ia datang bukan untuk bertarung, he's come to kill, dan mungkin itu pula yang turut menjadi faktor pencetus emosional daripada CJ selain juga faktor kelelahan secara psikologis lantaran begitu lama menyandang beban sebagai pemegang juara di kelas bulu, plus faktor berat badan dan usia seperti disebut di atas sehingga ia kurang taktis pula di atas ring seperti terdahulu...

jon said...

dan sebenarnya Vetyeka juga sudah tahu, secara psikis kelelahan dialami oleh CJ, maka ia pun masuk lebih cepat dan sulit bagi CJ untuk berpikir taktis dalam kondisi diserang seperti itu, maka pertarungan emosional pun yang terjadi kemudian...

jon said...

seorang juara bertahan sekian lama (sebentar lagi menyamai rekor Eusebio Pedroza)di negeri penuh konflik...cukup mustahil pula Vetyeka atau pelatihnya tidak memahami hubungan yang ada, dan merumuskan strategi yang jitu untuk hal tersebut...

jon said...

entah lantaran misi Pedroza itulah, maka dipilihkan pula lawan dari benua Afrika, dimana kondisi rawan krisis sudah berlangsung sekian lama (ditambah pula faktor meninggalnya pemimpin mereka belum lama berselang), secara alamiah mereka tentu memiliki naluri yang lebih tajam pula, maka sebenarnya keyakinan promotor bahwa CJ akan mampu menyamai rekor sang legenda ibarat pernyataan bersayap...

JP said...

Kalau iklim tinju di indonesia kondusif, CJ bisa tanding 2-3 x di indonesia, bisa jadi CJ sudah pertahankan gelar ke 20 (termasuk yg batal tanding wakTu mau lawan jackson asiku)

Anonymous said...

Cj sudah tua Dan stamina Sudah. menurun , harusnya Dari dulu2 nya saja dia dipertemukan dengan juara yang berbobot seperti gamboa

Anonymous said...

BUKAN FAKTOR USIA

Kalau soal faktor USIA, Bernard hopkins, Marquez, Floyd lebih tua dari CJ. Floyd bisa mengalahkan Canelo yang umurnya berselisih 13 tahun.


ANALISA (KESALAHAN KREK KRITINGAN PELATIH OON):

STAMINA
1. Faktor stamina karena mempertahankan berat kelas bulu spanjang masa. Seiring usia bertambah metabolisme juga berubah, tidak gampang mempertahankan berat badan.

2. GAYA BERTANDING
CJ sering bermain fighter yang bukan merupakan basicnya. Lihat bagaimana "master" CJ mengalahkan Marquez dgn gaya counter puncher. Gaya main fighter ini dilakonin CJ jika melawan petinju ayam sayur. Lihat gimana buruk dan asal pukulnya CJ waktu lawan Sauscendol. Kayak petinju emosionil asal nyeruduk. Yah tapi akhirnya menang juga karena lawan petinju ayam sayur. malah menang TKO lawan Kornet cabalero.

Anonymous said...

Begitu melawan petinju yang kelasnya agak lumayan, main fighter langsung kalah RSC!!!

CJ harusnya sadar kalau dia main fighter selama ini karena KREK KRITINGAN SANG NUTRISI hanya memberikan dia petinju abal-abal.

Benar komen sebelumnya yang bilang CJ HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN PROMOTIONAL. HARRY GYMS.

Kalau begini caranya, habis sudah talenta petinju terbaik Indo.

Anonymous said...

mash ada waktu untk bngkit. Marquez yg kalah berkali2 dan usia lebh tua 4 tahun dr CJ mash bisa bngkit dan jd juara lg. Yg penting ada kemauan, abaikan aja tntang record, tantang aja petinju papan atas dan berlath keras n kumpulin duit, asal jangan ngumpulin duit kayak petinjunya bung aryo sulkhan dngan trio muquendo.

hekule bones said...

mash ada waktu untk bngkit. Marquez yg kalah berkali2 dan usia lebh tua 4 tahun dr CJ mash bisa bngkit dan jd juara lg. Yg penting ada kemauan, abaikan aja tntang record, tantang aja petinju papan atas dan berlath keras n kumpulin duit, asal jangan ngumpulin duit kayak petinjunya bung aryo sulkhan dngan trio muquendo.

Aryo Sulkhan said...

Tuh kan tuh kan.. Ujung2nya sy lg yg kena.. Hahahahaha.

Excelsior said...

Setuju dengan ulasan di atas, kayaknya memang berat badan Chris John masih jauh di atas kelas bulu beberapa hari sebelum timbang badan.. Saya justeru melihat persiapan maksimal Chris John adalah saat mau tarung dengan Daud Yordan, secara fisik dia benar-benar siap.. Kemungkinan waktu itu dia tidak mau kalah dari Juniornya yang sudah lama sering mengajukan tantangan.. Tapi lawan Vetyeka, saya gak melihat program latihan berat yang di lakukan CJ.. Latihannya begitu tertutup rapat, serapat menyembunyikan tatoo sebelum timbang badan.. Semoga saja CJ bisa mengambil keputusan yang tepat kedepannya..

nyoto said...

yang pasti cj kena sindrom larry holmes
larry dengan rekor 48-0 naik ring meladeni tantangan petinju underdog michael spinks
spinks waktu itu naik dari kelas berat ringan khusus buat nantang larry dan buat sejarah baru jadi petinju kelas berat ringan yang bisa jadi juara kelas berat
larry pd abis dan meremehkan spinks
hasilnya?
diatas ring larry kebingungan mengantisipasi
apa yang disebut 'spinks jinz' ( berondongan jab-stright super cepat ala michael spinks)
larry dinyatakan kalah angka padahal dia butuh sekali kemenangan lagi buat menyamai rekor marciano...
sialnya dalam tarung ulang larry kalah lagi

contoh lain
ponsaklek wonjonkam kalah ko dari sonny boy jaro
setelah itu kalah ko lagi dari rey megrino
@shocking upset


marvin hagler kalah dari ray leonard dan langsung gantung sarung tinju ( ganti profesi jadi bintang film )
hagler frustasi karena leonard nggak mau tarung ulang
lagian kalau diadu lagi kemungkinan hasilnya sama

Aryo Sulkhan said...

Yg namanya ptnju profesional hrs siap kapanpun jg. Tdk ada alasan apapun akan sebuah kekalahan. Entah itu overweight bbrp hari sblm hari H, keracunan Pop Mie, atau apapun itu tdk akan bs diterima olah fans tinju di seluruh dunia maupun di akhirat sekalipun. Kalah ya kalah, titik. Namun..... tdk ada salahnya kita urai benang kusut tsb agar bisa menjadi pengetahuan utk semuanya. Jg agar ptnju2 indonesia lainnya bs belajar dr pengalaman pahit seniornya. Ptnju hrs siap minimal 50% sblm menerima kontrak & kemudian menempanya hingga menjadi 100% begitu ptnju menandatangani kontrak pertarungan secara resmi. Itu kewajiban semua ptnju, mempersiapkan diri hingga 100% pd saat hari H, hari pertarungan. Misalpun tetap menerima kekalahan namun kekalahan itu tdk dikarenakan persiapan yg kurang sempurna. Semoga pengalaman2 pahit ptnju senior seperti Chrisjohn & yg lain yg pernah mengalami suatu ketidak siapan utk naik ke atas ring tdk akan terjadi lg utk ptnju2 junior kita. Bahkan utk DY sekalipun di masa depan, jngn sampai terulang kekalahan saat bertarung dgn Simpiwe Vetyeka yg saat itu jg "terkena" kasus berat badan yg berlebihan sehingga kondisinya tdk siap 100%. Persiapkan diri sebaik2nya sebelum pertarungan. Lebih baik mandi keringat disaat latihan drpd mandi darah diatas ring. :)
Sukses selalu utk para jagoan2 tinju kita semuanya. Semoga suatu hari nanti semua Juara Dunia di setiap kelas adlh ptnju Indonesia semuanya. Hehehe.

hekule bones said...

bung AS mantap, pantes bnyak petinjunya yg bertanding keluar negri. 50% udah siap sbelum pembyaran kontrak tinju. Pantes trio muquendo selalu muntah pop mie karna pembyaranya pas hari H. Jadi kesiapannya cuman 50%. Untuk 2 ronde Hehe.

Anonymous said...

Atas gw... lucu abiess. tapi benar itu.. petinjunya muquendo semua, kayaknya gak pantes deh komentarin kesiapan petinju, kalo petinju muquendo rata2 kalah KO ronde2 awal.. :P

laemon said...

saya lihat di salah satu berita cj berniat pensiun. tapi tidak tahu apakah memang niat atau sekedar ungkapan kekecewaan sesaat.

soal berat badan saya sulit untuk mengkomentari sebab masalah ini seperti buah simalakama. tapi terlalu sederhana untuk petinju sekelas cj menjadikan berat badan alasan pada kekalahan kali ini.

kalau lahoya memang paling tidak bisa memukul lawan dengan side stepping yang bagus. dia disekolahkan oleh pacman yang bergerak terus ke kanan ke kiri.
btw kalau lahoya muda mulai bertinju sekarang, belum tentu dia bisa menang lawan amir khan.

Anonymous said...

berat cj biasanya nyampe 70 kg baru2 ini atau udah dari bbrp tahun lalu?

Aryo Sulkhan said...

Hahahahahaha.. Nah makanya itu sy sampaikan bahwa tdk ada alasan apapun utk sebuah kekalahan. Seperti misalnya Moquendo Team kl kalah ya kalah, titik. Mau alesan kebanyakan makan Pop Mie, sblm tanding muntah Mie Instant, overweight, dll. Itu semua ga bakalan diterima oleh fans tinju di manapun. Temen2 komentator semuanya pasti jg tdk akan menerima bila sy memberikan alasan sampai 2 halaman folio sekalipun. Hehehe. Maka itu, berbesar hati sajalah semua fans atas sebuah kekalahan. Utk kemudian mencari solusi atau mengambil hikmah agar tdk terulang lg. Cuma itu saja kok yg sy tekankan. ;)

JP said...

anonimous: masalah berat badan sebenarnya sudah lama... dan sudah sering disebut di koran2 tapi baru sekarang terkena "musibah".

JP said...

bung AS... sebagai insan tinju, Anda harus mendidik penggemar tinju, bahwa tinju bukanlah sekedar olahraga baku pukul dengan berat yang sama... ada rangkaian proses... mulai dari makanan, pelatih, faktor usia, dan berbagai macam hal, ternasuk berat badan... Itu semua proses yg memerlukan kecerdasan berpikir.

Akhirnya kalah ya kalah, mau alasan apapun ya tetap kalah, tidak bisa dirubah sama sekali. Tapi alasan "why" bisa kalah, saya kira tetap harus diutarakan. Apakah kalah karena kurang latihan? Kurang gizi? kalah di segi teknis? dsb...

Yg penting alasan tsb hrs jujur.

Anonymous said...

kayaknya chris john udah mulai kena penyakin sindroma jamed neh hahaha

Anonymous said...

Bung JP :
Tapi alasan "why" bisa kalah, saya kira tetap harus diutarakan. Apakah kalah karena kurang latihan? Kurang gizi? kalah di segi teknis? dsb...

----------------------------------

dsbnya, antara lain:
1. By order
2. Jalan-jalan

:P

hekule bones said...

ayo CJ pemanasan dulu lawan muquendo team biar mental naek lg untuk genapin 50x menang.. Mumpung bung AS mash eksis jadi managernya, tinggal pesan mau menang KO ronde brapa dan dngan cara apa. Hehehe...

Anonymous said...

Saya curiga jangan2 ada sesuatu dalam sarung tinju Vetyeka, kok bisa2nya Daud dan CJ yang terkenal cukup kuat rahangnya tapi langsung terhuyung2 kena pukulan Vetyeka..

Coba lihat Daud lawan Taliwe, Daud msh bisa bangkit ketika dihajar Taliwe meski sudah limbung. Tapi ketika dihajar Vetyeka langsung ga ada ampun. Ada yang aneh sepertinya. Hanya Burhan yang tahu.. www.suudzon.com

Aryo Sulkhan said...

Nah kan sdh sy sampaikan, kita urai benang kusut tsb agar bisa menjadi pelajaran bagi ptnju2 junior kita agar tdk sampai terulang hal seperti ini. :D

Anonymous said...

Mengenai perpindahan style CJ dari 'outboxer' menjadi 'infighter' sebenarnya adalah sebuah proses adaptasi. Banyak fans yang berpikir CJ masih muda dan kecepatan geraknya masih spt dulu ketika melawan JMM. Masalahnya CJ skrg sudah ber-'umur' dan dia pun juga sudah berkeluarga, dia tidak bisa selincah dulu lagi. Style 'outboxer' sangat membutuhkan agility, kelincahan dan reflek tubuh yang tinggi. Dan semua itu lambat tapi pasti semakin direngut dari CJ. Hanya segudang pengalaman lah yang membuatnya ia tetap bisa bertahan dan menang melawan petinju yg jauh lebih muda spt Daud dan Chonlatarn.

Penyebab kekalahan CJ kali ini spt yg diutarakan Bung JP adalah tidak lain karena weight problem. CJ memang tidak bisa bertahan lagi di kelas Bulu, kita bisa lihat bentuk badan-nya yang semakin gempal pada saat bertanding. Dengan kondisi spt itu, sangat wajar bila CJ tidak lagi memiliki kecepatan pukulan apalagi teknik weaving atau teknik bertahan lain spt dulu. Mau tidak mau ia harus lebih frontal. Saya rasa bahkan CJ sendiri jg pasti mau bisa spt dulu lg memainkan style 'outboxer' dgn lincah, tp masalahnya skrg sudah tidak memungkinkan lg buatnya. Berbeda dengan Vetyeka, ia mengawali karir-nya sebagai petinju kelas Bantam. Dan di usia-nya yang ke-30, kelas Bulu adalah kelas yg sesuai untuknya. Saya berani bertaruh kalau saja Vetyeka berhadapan dengan CJ 3-4 tahun yg lalu, mungkin dia tidak akan menang.

Masalah diet atau 'weight problem' bukan masalah enteng, bahkan juara kelas Bulu spt Juanma pun kalah karena hal ini. Petinju muda spt Mikey Garcia dan Javier Fortuna pun juga kehilangan gelar krn tidak lolos weigh in. Karenanya, apa yg telah dicapai oleh CJ selama karirnya, khususnya kiprahnya sebagai juara kelas Bulu WBA selama 10 tahun, bukanlah pencapaian enteng. Banyak sekali pihak yang mengecilkan pencapaian CJ dengan alasan kurangnya CJ melawan petinju2 nama besar di AS, tp sesungguhnya CJ selalu siap utk menerima tantangan tsb. Hanya saja kesempatan itu tidak pernah datang.


Felix

Anonymous said...

siapa bilang CJ udah ga secepat dulu, baru 1 tahun lalu waktu lawan chonlatarn cj mainnya bagus banget, pukulannya masih cepat juga tajam. yang jelas kali ini semangatnya udah ga seperti dulu lagi. waktu lawan alm alfarizi CJ 2 kali kepukul KO dan hidungnya sampe patah tapi masih fight terus bertanding akhirnya membalikan keadaan. tapi kali ini udah banyak duit CJ langsung mundur

Anonymous said...

CJ got no defense at all, showing dog fight style is not a good health for a boxer or fighter, everybody can learn defense but not speed, he got no hand speed though, he just talented with nitpicking opponenet, look vetyeka team prefer lost the belt then can fight the winner jhonny gonzales vs abner mares, though much younger john in. his top tier level will throwing a gaunlet and seriously made his pay per view fight,wasting too much idling for a little value, CJ marques marques win probably drew, rocky juarez, cj win for 1st one and lost for 2nd fight, thats a noteable fight cj done , the rest is ....now the protected spices is overt

Roedy said...

Anonimous: Kalau komentar harap jaga etika... pilihan mundur atau terus bukan urusan duit. banyak faktor x seperti desakan keluarga dll.

laemon said...

here we go again, marquez the victim of robbery.

Anonymous said...

Setuju, terlalu lama diprotect. Inilah kekalahan yang menyakitkan 48 x tak terkalahkan hampir memecahkan rekor rocky marciano, 18 x mempertahankan gelar hampir memecahkan rekor eusebio pedroza, tapi semuanya hanya HAMPIR alias tidak terwujud.

Mengorbankan masa2 emas CJ hanya untuk kemudian HAMPIR saja.

Ini sungguh tragis, karena stock petinju yg diperbolehkan WBA sudah terbatas, mau tidak mau vetyeka dihadirkan dan semuanya berakhir dengan HAMPIR...

Melihat cara CJ kalah lawan vetyeka, CJ sulit bersaing bahkan untuk bisa menang lawan level Ponce De Leon, Gonzales saja akan sulit krna pukulannya lebih keras dari Vetyeka.

Kalau CJ belum pensiun, mending ganti pelatih, saya rasa sekelas pelatih Roberto Garcia masih mau menerima CJ, asal jangan main hitungan duit dulu. Semoga CJ bisa bangkit lagi dan bisa berpisah dari pelatihnya Craig Christian.

Anonymous said...

Bener2 aneh kok bisa2nya pelatih cj ga menyuruh rubah gaya yah, sejak Ronde 4 saya yg org awam aja udah bisa liat cj kali ini mainnya jelek banget pukulannya banyak ga kena dan banyak kena pukul, kabarnya pelatih daud menyuruh daud rubah gaya sejak pertengahn Ronde, tapi cj yg keteteran gitu dibiarinin aja

dukun cabul said...

sebenarnya kekalahan Daud dan Chrisjhon karena terkena santet voodoo dari team vetyeka, biar kalian semua tau, team yg di bawa vetyeka ada 1 dukun yg cukup sadis, dia sanggup buat lawan jd pusing di atas ring, percaya atau tidak afrika terkenal dgn ilmu voodoo

Anonymous said...

bisa jadi mbah dukun. harusnya kita siapin ki joko bloon untuk menangkis

Anonymous said...

mas aryo maju terus bw petinju kita bermain di luar negeri, kalah atau menang yg terpenting petinju dpat pengalaman tanding dan tidak hanya jadi katak dalam tempurung bermain di rumah (kelurahan).

salam
Bli agung

Anonymous said...

Sedikit intermezo ke sebelum pertandingan cj vetyeka dimulai, pasar taruhan yg tadinya mengunggulkan cj sampai 6.66 kali pada saat h-1 melorot menjadi 5.55. Tiga jam sebelum pertandingan dimulai. Apakah bandar sudah tau cj akan kalah kali ini?

Anonymous said...

Publik sudah tahu criss bermasalah dengan bb (berat badan) saat timbang badan. baca kompas sebelum pertandingan bro. makanya pasar taruhan buat cris melemah.

Anonymous said...

SELAMAT....
SUDAH LAMA SAYA MENDOAKAN CJ KALAH KO (TAPI INI LEBIH PARAH...MENYERAH)

SAYA HANYA 3 KALI NONTON CJ...TAPI TIDAK LAGI...KARENA MUSUH CJ SUDAH JELAS KACANGAN

SETELAHNYA SETIAP CJ TARUNG TIDAK PERNAH NONTON...CUMA BERDOA SEMOGA CJ KALAH KO

SELALU PILIH LAWAN AYAM SAYUR...KALI INI KENA BATUNYA

SAYA BERANI BERTARUH...CJ TAK MUNGKIN BANGKIT LAGI

APALAGI JADI JUARA DUNIA

UNTUK FANS FANATIK CJ...SELAMAT BERDUKA DAN MENANGIS SELAMANYA

BRAVO BOXING-INDONESIA.COM

Anonymous said...

Wuihh... orang benar doanya di dengar Tuhan.. cangkemmuoratoto.com

Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.