Catatan Isack Junior dari Manila, Filipina (4)

Selamat malam Indonesia!

Pasti teman-teman sudah mendengar bahwa saya kalah KO ronde 1 dari Albert Pagara. Harus diakui, pukulan Pagara sangat kuat dan tajam. Tidak berat tapi tajam. Di menit awal dia sudah mengincar perut saya, dan sekali masuk telak di awal saya sudah tersakiti oleh uppercutnya, untung saya masih mampu bertahan. Barulah pada menit ketiga Pagara mengurung saya dan hook kiri ke lambung kanan begitu keras menghantam saya membut saya terkapar tidak bisa bernapas. Tampaknya pelatih begitu jeli bahwa saya tidak banyak melakukan sit up dan latihan perut, sehingga perut saya begitu lemah. Pupus lagi mimpi saya untuk bisa menang, dan cemoohan pasti akan saya dapatkan. Petinju sekelas Pacquiao, Mayweather, Chris John, Daud dll aja senantiasa mendapat cemoohan apalagi saya.

Dari dua lawan yang pernah menundukkan saya, Genesis Servania dan Albert Pagara, Pagara saya rasakan memiliki pukulan jauh lebih keras. Jika dibandingkan, Pagara adalah the nect Pacquiao, sedang Servania adalah the nect Donaire dengan pukulan cepat dan kombinasi yang menakjubkan. Hebat Filipina atas bakat-bakat alam petinjunya, didukung oleh manajemen yang hebat. Oya, Pagara ini di amatir di sebuah ajang final suatu event, pernah dipukul KO oleh Rigondeaux.

Di partai utama, Genesis Servania membulan-bulani mantan juara dunia WBA, Alexander Munoz (Venezuela) dan menang TKO 12.

Demikian juga Arthur Villanueva unggul angka mutlak dalam pertandingan keras dan berdarah-darah melawan Fernando Aguilar dari Meksiko.

Saat ini saya bertekad untuk konsentrasi ke nasional dulu 2-3 kali tanding hingga juara nasional lagi. Dan jika mendapatkan kesempatan bertanding ke luar, saya akan cuti 1-2 bulan sebagai instruktur muaythai sebuah klub di Jakarta, dan konsentrasi berlatih. Bertanding di luar negeri dengan persiapan seadanya sungguh berbahaya. Mohon teman-teman yang ingin bertanding ke luar negeri perhatikan itu.

Salam,
Isack Junior






Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT