
Oleh Temuzin Rambing dari Pulau Okinawa, Jepang
Juara nasional Indonesia kelas Bantam 53,5 kg asal Sasana Kuku Bima Ener-G Semarang, Richard Samosir bertolak tanggal 2 Juli ke Okinawa (Jepang). Tim Indonesia terdiri atas : Richard Samosir (Petinju), M. Sutan Rambing (Pelatih/Manager), Temuzin Rambing (Author), Rocky Joe (Hakim Indonesia) dan Willy Lasut (Penata Tanding).
Samosir, 23, akan berjuang menantang Sasha Bakhtin, petinju Jepang berkebangsaan Rusia. Bakhtin merupakan pemegang gelar OPBF kelas Bantam, sedangkan Richard menempati ranking 4 OPBF di kelas yang sama. Yang menarik saat ini Bakhtin tidak sekedar juara OPBF, namun juga bercokol di deretan papan atas ranking dunia yaitu : ranking # 2 WBC, # 5 WBA dan # 4 IBF. Sehingga apabila Richard memenangi duel ini bisa disebut dwi sukses, pasalnya selain merebut sabuk OPBF juga sekaligus merebut ranking dunia yang saat ini ditempati Bakhtin.
Namun tampaknya hal ini akan cukup alot, mengingat pertandingan berlangsung di Okinawa tempat domisili Bakhtin. Sebagai 'local hero' tentunya Bakhtin akan mendapat dukungan penuh dari suporter setempat.
Analisis Pertandingan
Sebagai mantan petinju amatir Sasha Bakhtin dibekali dengan teknis bertinju yang baik. Setelah hijrah ke Okinawa dibawah management Sigeru Nakama (Manager sekaligus Promoter Bakhtin) nampaknya Bakhtin sudah disiapkan menuju tangga juara dunia mengikuti jejak para pendahulunya Yuri Arbachakov (Juara WBC) dan Orzubek Nazarov (Juara WBA). Hingga saat ini Bakhtin mengemas rekor mulus 22 kemenangan tanpa kekalahan, 9 diantaranya dengan KO/TKO.
Berbeda dengan Bakhtin, Richard Samosir tidak lama di ring amatir. Setelah bertanding tingkat daerah di Tarutung (Sumatera Utara), Samosir akhirnya banting stir ke dunia profesional. Di tinju profesional rekor Samosir cukup bagus, 18 kemenangan (7 diantaranya dengan KO/TKO), 3 kali draw dengan 1 kali kekalahan. Satu-satunya kekalahan Samosir diderita saat melawan Jonathan Baat (Philippine) dalam perebutan gelar WBO Oriental interim kelas Bantam bulan Agustus 2008.
Dalam pertandingan ini posisi Samosir adalah underdog, namun dinilai cukup menguntungkan karena sebagai penantang tentunya tidak mempunyai beban moral yang besar. Berbeda dengan Bakhtin, sebagai juara bertahan plus ranking dunia yang disandangnya saat ini akan menanggung beban psikologis lebih berat. Ibarat permainan judi, saat taruhan kita lebih besar dibanding lawan main maka akan cukup mengencangkan 'urat syaraf' pikiran.
Sebagai petinju bergaya boxer, keunggulan Bakhtin terletak pada ke'taktis'an menempatkan pukulan jab dan menjaga ritme permainan. Namun sayangnya Bakhtin tidak didukung dengan killing punch sehingga sering hanya mengejar kemenangan angka.Menurut pengamatan penulis, Samosir lebih mempunyai power pukulan. Keunggulan lain Samosir adalah kombinasi pukulan komplit sehingga mampu bertarung jarak dekat maupun jauh, namun seringkali ceroboh dalam penataan 'double cover' pertahanan.Hal ini yang harus dibenahi Samosir jika tidak ingin ketinggalan angka.
Dalam pertandingan ini kepalan Samosir bernilai US$ 3.000, sedangkan sang juara Bakhtin dibayar Usd 15.000. Apabila Samosir memenangkan pertarungan ini, selain gelar OPBF nampaknya 'nominal US dollar' dalam kontrak berikutnya juga akan berubah.
Semangat Richard Samosir !!
Temuzin Rambing adalah seorang promotor tinju, putra dari M. Sutan Rambing
No comments:
Post a Comment