Berikut adalah "oleh-oleh" dari promotor/manajer Temuzin Rambing dari Jepang selama bulan Maret-Mei:
1. Heri Amol vs. Kazuto Ioka
Walaupun kalah angka mutlak 10 ronde, penampilan Heri Amol cukup mendapat simpati dari para penonton di Osaka, 18 Maret lalu. Sehabis pertandingan, banyak penonton yang memberikan salam dan simpati kepada Amol karena penampilannya yang luar biasa, walaupun dilihat hasilnya, Amol kalah angka mutlak.
2. Abi Metiaman vs. Seichi Okada
Dalam pertarungan yang direncanakan 8 ronde di kelas ringan non gelar di Korakuen Hall, Tokyo, 1 Mei ini, Abi memang sudah diduga kalah segalanya dari Okada. Namun ada hal yang mengejutkan di ronde 2, saat Abi berhasil menghempaskan Okada ke kanvas di ronde dua, dan Okada, yang merupakan petinju masa depan Jepang, nyaris menyerah. Namun ronde berikutnya Okada mampu bangkit dan 'menghabisi' perlawanan Abi. Abi menyerah TKO ronde 3 akibat pukulan di bagian perut. Bagaimanapun hasilnya, penonton di Tokyo juga mengapresiasi penampilan dan perjuangan Abi yang telah memberikan perlawanan terbaik yang dimilikinya.
Tuesday, May 11, 2010
Laporan Temuzin Rambing dari Jepang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.
7 comments:
Heri Amol kalau di tingkat nasional saya lihat sdh tidak ada lawan yg bisa mengimbangi lg,bahkan rata2 kemenangan KO selalu ia peroleh saat mempertahankan gelar, tetapi jika sudah bicara ditingkat Asia,dia tidak bisa berbuat apa2, sdh lbh dari 3 kali dia gagal saat memperebutkan gelar.bahkan rata2 dng kekalahan KO....
Kenapa selalu jagoan qt klh saat tampil di luar negeri..???
jadi penasaran, roy mukhlis kabarnya gmn ya? kok gk kedengaran lagi?
Kenapa kok kalah? Karena tdk berimbangnya jam terbang pertandingan tinju yg ada di Indonesia, ptnju hanya mengandalkan Ring Tinju TVRI utk bertanding, paling2 ada jg pertandingan di daerah masing2 & itu hidup segan mati tak mau. Jd mereka saat ini berharap dpt bertanding di negara lain yg olahraga tinjunya lbh maju, meski resikonya ya kekalahan krn kurang jam terbang & kecurangan penilaian dr wasit-hakim tuan rumah, tp mau bgmn lg? Memang mereka hanya bisa berbuat seperti itu..
Sy berharap utk kedepan mudah2an ada promotor & sponsor di Indonesia yg sanggup mengadakan pertandingan selain di TVRI, sehingga jam terbang ptnju akan lbh banyak di negara kita sendiri, tentunya jg berharap dgn bayaran yg menjanjikan agar para petinju tdk lg hrs bertanding di luar negeri. Jujur sebenarnya sedih melihat ptnju bertarung di luar negeri hanya sebagai "Anjing Aduan", seperti yg pernah disampaikan oleh salah seorang komentator di boxing-indonesia, namanya siapa sy lupa, yg pernah mengatakan bahwa publik Jepang menyebut mereka Anjing Aduan & hanya bertujuan mencari uang, bukanlah prestasi, sungguh menyedihkan.. Namun itu semua kembali karena tdk adanya jam terbang yg memadai di negara kita sendiri, negara Indonesia dgn penduduk lbh dr 200 juta namun masyarakatnya lbh menyukai pertandingan Sepakbola. Hahaha. Nasib...nasib...
Tanding di Jepang sih berat, selain petinju-nya kuat, mereka juga didukung suporter dan wasit. Jadi sangat mungkin seorang petinju asing bisa kalah krn 'home-town' decision kalo performance-nya gak luar biasa.
Satu2-nya petinju kita yg langganan menang di Jepang cuma Chris John. IMHO, itu karena exceptional skill dia serta rata2 wasit asing kayak Derek Milham, Raul Caiz Jr., Pinit Prayadsab, etc udah kenal semua ama dia.
Felix
Abi metiaman kq jd jarang nongol sh?
Pertandingan di luar negeri berat bung!,perjalanan yang jauh sambil menahan lapar demi menjaga berat badan sangat menyiksa plus istirahat yang kurang menjelang pertandingan di sebabkan karena jetlag[perbedaan waktu],belum lagi bayaran yang belum jelas ataupun potongan yang berlebihan oleh macth maker maupun manager yang sangat menghancurkan mental petinju kita,belum lagi berbagai kecurangan yang di lakukan pihak tuan rumah semakin menciutkan hati petinju,sehingga petinju tampil asal-asalan dan terkesan hanya mencari duit!
Post a Comment