Oleh: Finon Manullang
Jika Anda berusia 40 tahun ke atas, maka bisa dipastikan mengenal sosok seorang pria baik hati bernama Djafar bin Jahja, yang sekarang terbaring sakit di rumah tinggalnya, Jalan Pisangan Baru Selatan Nomor 1 Rt 001 Rw 07, Jatinegara, Jakarta Timur. Djafar berusia 79 tahun, kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1933.
Djafar adalah mantan petinju tangguh kelas welter tahun 50-an. Djafar sangat dikenal pada masa tinju pasar malam atau pada masa Pertigu (Persatuan Tinju dan Gulat). Djafar sering bertanding di Lapangan Ikada (sekarang menjadi Lapangan Monas) dan satu generasi dengan Kid Francis, Freddy Ramschie, Jimmy Chiu, Willy Lasut, Wongso Suseno, dan masih banyak lagi.
Memasuki tahun 70-an atau setelah Komisi Tinju Indonesia (KTI) berdiri, Djafar mulai dikenal sebagai wasit/hakim yang profesional dengan disiplin sangat tinggi. Djafar satu-satunya wasit/hakim yang telah memimpin pertandingan kejuaraan Indonesia lebih 100 kali.
Memasuki tahun 2002, Djafar mulai mengundurkan diri sebagai wasit/hakim. Menghabikan waktu di rumahnya, yang tidak jauh dari belakangan Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur.
Lima tahun terakhir, Djafar mulai diserang berbagai penyakit. Gula darah, kolesterol, dan asam urat, tinggi. Usianya yang sudah 79 tahun, habis di tempat tidur sambil menunggu kesembuhan.
Ketika ditanya apa sakitnya, Djafar bilang begini: "Namanya orang sudah ada umur seperti gua, wajar kena penyakit. Kadang rasanya sedih, kadang senangnya bukan main, apalagi kalau teman-teman tinju datang ngeliat gua."
Djafar pernah jatuh di kamar mandi dan beberapa menit kemudian baru diketahui oleh Umi, istrinya. Pernah Dilarikan ke rumah sakit. Pernah secara khusus dikunjungi oleh rekannya seperti: Kid Francis, Jimmy Chiu, dan Finon Manullang. Pernah ditangani dukun urut Udin Baharuddin (mantan juara Indonesia dan mantan juara OPBF kelas terbang yunior), dikunjungi Robby Rahangmetan (mantan juara Indoneia kelas bulu yunior dan kelas bulu), dikunjungi Daud "Scorpio" Jordan (mantan juara Indoneia kelas bulu).
"Setelah saya urut, sudah ada kemajuan. Tetapi, seharusnya ditindaklanjuti secara serius. Tidak boleh sekali urut saja," kata Udin Baharuddin, yang pernah bertarung dalam kejuaraan dunia WBA melawan Myung-woo Yuh, yang berlangsung selama 12 ronde penuh di Seoul, Korea Selatan. Udin kalah angka tipis.
Minggu ini atau tepatnya 14 Juli 2013, sejumlah insan tinju bermaksud melihat Djafar sakit di rumahya, Jalan Pisangan Baru Selatan Nomor 1, Jatinegara, Jakarta Timur. Berikut daftar yang sudah menyatakan mau melihat Djafar sakit, berdasarkan abjad.
Aswan Abubakar (mantan juara Indonesia kelas menengah).
Daud "Scorpio" Jordan (mantan juara Indonesia kelas bulu).
Erik Suwarna (wasit/hakim KTI).
Finon Manullang (wartawan tinju).
Harry Effendy (Ketua Umum IMPI).
Jimmy Chiu (petinju era pasar malam).
Jimmy Sinantan (mantan juara Indoneia kelas ringan).
Kid Francis (petinju era Pasar Malam).
Oki Abibakrin (mantan juara Indonesia kelas ringan yunior).
Pujo Santoso (wasit/hakim KTI).
Ricky Pontoh (mantan juara Indonesia kelas menengah yunior).
Rocky Joe (mantan juara Indoneia kelas menengah).
Syarifudin Lado (promotor).
Williams Lojor (pelatih King Lembata Boxing Camp Jakarta).
Supaya tidak memberatkan tuan rumah yang sedang sakit, diharapkan masing-masing membawa bekal untuk berbuka puasa bersama.
Dalam kunjungan nanti, dijamin tidak ada pungutan uang apa pun. Jadi tidak usah ragu, mari datang melihat Djafar sakit. Ini murni kunjungan melihat sahabat yang sedang sakit.
Terima kasih.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
3 comments:
wah kok ada nama daud 'scorpio jordan ?? kayaknya gk prnh denger nama ini ???
semoga lekas sumbuh
dia petinju tahun 1980an. Coba cek "Daud Jordan" di boxrec, beda sama Daud Cino Yordan.
Post a Comment