Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Tuesday, December 3, 2013

Hasil dari Kariya, Jepang

Pentolan 12 Rounds Boxing, Aryo Sulkhan, kemarin melaporkan beberapa hasil pertandingan para petinju nasional di Jepang dan di Filipina. Pertandingan di Jepang dilaksanakan di Kariya, sebuah kota kecil nan indah yang berada di sekitar kota Nagoya. Aryo Sulkhan mengawal tiga petinju nasional yang bertanding di Jepang melawan petinju-petinju tuan rumah. Pertandingan tersebut digelar di Aioi Hall, Kariya. Dan pertandingan di Filipina adalah di kota Manila, antara petinju nasional Wellem Reyk melawan Jimrex Jaca.

Pada pertandingan di Kariya tersebut, di partai utama adalah petinju Filipina Rey Labao yang tampil cukup memukau. Mantan rekan latih tanding Daud Cino Yordan di Sasana Kayong ini memiliki gaya pukulan keras dan terbuka yang mengingatkan kita seperti pukulan George Foreman, dan dengan pukulannya tersebut dia sanggup merepotkan petinju Jepang Daiki Koide. Meskipun sempat terpukul jatuh dan satu kali mendapat pemotongan angka, namun pada akhir pertarungan Rey Labao dinyatakan memenangkan pertarungan dengan angka tipis.

Di Kariya pula, salah satu petinju nasional Rochmad Santoso tampil maksimal meskipun tetap harus mengalami kekalahan KO atas Taro Oikawa di ronde ke 5. Rochmad Santoso unggul pada 4 ronde awal dengan pukulan-pukulan kerasnya yang mendarat dengan akurat, beberapa kali Oikawa terlihat sempoyongan, bahkan penonton di Aioi Hall Kariya sudah berbalik mendukung Rochmad Santoso. Namun sayang Rochmad tidak dibekali stamina yang bagus, sehingga pada ronde ke 5, ritme pertandingan menjadi terbalik, justru Oikawa lebih bisa mendaratkan pukulan-pukulannya dengan baik, hingga akhirnya di menit ke 2:08 sebuah hook kanan Oikawa membentur dagu Rochmad Santoso dan mengharuskan Rochmad terjatuh. Dia masih berusaha bangkit namun sudah terlambat, wasit menghentikan pertarungan pada hitungan ke 10.

Sedangkan pada pertandingan di kota Manila Filipina, karena bersamaan dengan tanggal pertandingan di Jepang tersebut, Aryo Sulkhan harus menugaskan salah satu asistennya yang juga mantan petinju Kelas Berat satu-satunya di Indonesia yaitu Satria Antasena untuk mengawal Wellem Reyk. Satria Antasena sendiri pernah melawan "Sang Angin Topan" Rio Hidaka di kota Osaka, Jepang. Tetapi Wellem Reyk terpaksa harus menerima kekalahan KO atas petinju Filipina Jimrex Jaca. Seperti kita ketahui, Jimrex bukanlah petinju sembarangan, dia pernah melawan petinju-petinju papan atas dunia salah satunya adalah Juan Manuel Marquez yang pernah diganjal lajunya oleh Chris "The Dragon" John beberapa tahun yang lalu.

Sekaligus sedikit memperkenalkan kepada pembaca tentang Aryo Sulkhan dan 12 Rounds Boxing-nya menurut hasil wawancara saya dengan mantan manager flamboyan Sasana Sindoro Satriamas Semarang tersebut sesaat setelah Aryo Sulkhan tiba di Jakarta. "Meskipun saya bukan lagi manager sasana tersebut, tapi hati saya tetap bersama Sasana Sindoro Satriamas,Bung.. Bagaimanapun saya selalu berterima kasih karena itu adalah sasana yang membuat saya semakin dalam mengenal seluk beluk dunia tinju profesional", begitu dia selalu mengungkapkan rasa cintanya pada olahraga tinju dan sasana lamanya. "Saya tidak bisa jauh-jauh dari tinju, ini olahraga yang sangat saya cintai, begitu pula dengan insan yang ada di dalamnya, jadi hujatan dari siapapun saya anggap sebagai pujian", katanya berkelakar ketika saya menanyakan tanggapannya atas komentar-komentar bernada miring yang terkadang ditujukan kepadanya di situs www.boxing-indonesia.com ini, meskipun banyak juga yang berkomentar positif atas kiprahnya di tinju profesional selama ini.

Pewaris usaha cake dan bakery di Semarang ini juga menyatakan bahwa dia adalah salah satu penata tanding Internasional yang tertib administrasi. "Di badan tinju apapun dan juga BOPI, saya selalu tertib dalam administrasi dan perizinan, bahkan saya selalu mengasuransikan para petinju selama mereka berada di luar negeri. Jadi jangan curiga dulu bila saya juga meminta nomor handphone istri para petinju, karena itu adalah syarat asuransi", katanya sambil bercanda. "Saya hanya menjembatani para petinju untuk dapat bertarung dan mendapatkan penghasilan, bagi saya kesejahteraan dan keselamatan petinju adalah yang utama", tambahnya. Selain itu, Aryo Sulkhan juga mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas tragedi sahabatnya Marangin Marbun. "Saya mengenal Marbun dengan sangat baik, bahkan sekitar tiga hari sebelum meninggal dia sempat bertegur sapa dengan Marangin Marbun melalui akun Facebook yang membicarakan agar Aryo Sulkhan bisa menjadwalkan dia dan sang adik Irvan "Barita" Marbun untuk bertarung di Jepang atau dimanapun, namun takdir berkata lain untuk Marangin Marbun.

"Bila Tuhan mengizinkan saya bisa menghantarkan petinju Indonesia menjadi juara dunia, saya dan 12 Rounds Boxing akan total bekerja untuk para petinju, mulai dari mengadakan event tinju profesional secara berkala sebagai ajang pembibitan hingga mengarahkan mereka untuk mengejar prestasi agar karir mereka melaju ke arah yang lebih baik", katanya menutup pembicaraan sekaligus berpamitan untuk melanjutkan penerbangan ke Semarang. Semoga semakin sukses Aryo Sulkhan dan 12 Rounds Boxing. Kita selalu mendoakan suatu hari nanti akan sanggup menghantarkan petinju Indonesia menjadi juara dunia.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

--
A fighter has to know how to fear - Cus D'Amato

14 comments:

johnalvin said...

tapi bner ga tuh, om aryo minta no HP istri petinju buat asuransi.. hahahahaha :p
semoga sukses buat12 Rounds Boxing-nya , buat tinju ga mati suri..
oya om aryo kalo ke jepang titip salam buat miyabi

Strezz Boy said...

semoga kiprah Bung AS di dunia kepromotoran minimal bs selevel Alm Aseng Sugiarto dan menerbitkan juara dunia

Max_Muscle said...

sejak thn 2007 membuka web.box.indo.adalah menu harian saya & memang tanpa meledek & mencela bung aryo benar2 serasa sayur tanpa garam......tp ini jg krn bung aryo selalu bersikap ramah,humoris & siap menerima kritikan & ledekan dr teman2 box.indo dng bijak & kepala dingin.....hidup bung aryo

benar kata bung stressboy.....dahulu alm.aseng sangat memperhatikan kesejahtraan para petinjunya, petinju semacam anis roga pun saat msh menjadi juara opbf dithn 1996an bayaranya sekitar 30 jtaan, nilai yg sangat besar dithn tsb utk kesejahtraan petinju, apalagi bisa hampir tiap bln petinju2 yg berprestasi tampil diatas ring

Herman said...

Saya pribadi melihat bung as adalah sosok yang sangat besar hati,, Tidak pernah terlihat terpancing dngn komentar" miring dan segala macam kritikan baik yang pedas maupun tidak,, Bung as slalu menanggapi dngn santai & penuh canda. Seharusnya ini bisa jadi teladan untk semua komentator bahwa tinju adalah sebuah keluarga besar,, Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam sebuah keluarga dan itu akan terselesaikan dngn kebesaran hati,, Smoga smakin suksess bung as dan 12 round boxing,,

Anonymous said...

Profesionalisme usaha bang aryo sayag belum diikuti oleh profesionalisme petinju ataupun sasana... Sehingga banyak petinju yg tumbang ko di ronde2 awal. Bukan salah bung aryo, tapi bagaimana para petinju dan sasana bisa mempersiapkan petinju sebaik mungkin...

Anonymous said...

Semoga bung AS dijauhkan dari petinju muquendo dan pengaturan skor. :P

Aryo Sulkhan said...

Hahahaha.. Sudahlah.. Jngn puji2 sy seperti itu, nt sy besar kepala. Trmksh bnyk utk Bung JP yg telah mengulas 12 Rounds Boxing. Soal asuransi, sy waktu itu mencari asuransi olahraga pertarungan, tetapi ternyata tdk ada asuransi di Indonesia yg berani menanggung itu krn itu kesengajaan utk bertarung. Kemudian sy arahkan saja ke asuransi perjalanan, jd asuransi yg sy gunakan itu utk menanggung petinju, jg sy, utk perjalanan keberangkatan, selama berada di LN, dan perjalanan kembali. Nah utk asuransi saat pertandingan sy bekerjasama dgn Japan Boxing Commission utk handle itu (sementara ini baru JBC yg mau mengasuransikan ptnju yg bertanding, di negara lain sy blm menemukan). Meskipun utk itu sy hrs membayar lg sebesar $150/petinju yg diasuransikan. Tp tdk apa2, bukan masalah bagi sy, yg penting keselamatan ptnju diutamakan. Lalu soal profesionalisme para petinju & team di sasana, sy kira semuanya sdh profesional, namun mmng kualitas ptnju di Luar Negeri lbh baik. Dari segi apapun kita sdh kalah.. Pola makan, pola latihan, peralatan di sasana, kualitas pelatih, sepertinya kita mmng blm bisa menyamai mereka. Maka itu sy sekalian ingin belajar, yah syukur2 sy bisa mendirikan sasana sendiri, sy ingin membuat seperti yg ada di luar negeri dgn tujuan agar ptnju2 kita bisa mengimbangi kualitas mereka. :)

Anonymous said...

Penerusnya om Lasut neh...
Mantap dah, yg penting petinju dapat nafkah yg halal.

-DD-

jon said...

kalau tidak salah, sasana Kronk binaan almarhum Emanuel Steward dahulu juga sempat bertahan dengan "kondisi lama" sekalipun sudah melahirkan juara-juara macam Thomas Hearns, Gerrard McClellan, Mike McCallum ataupun petinju lain era sebelumnya...kelihatannya pelatih tersebut cukup menekankan pada faktor spirit yang bisa melampaui soal fasilitas, dan di jamannya ada banyak pula cerita mengenai hal tersebut, misal film Rocky Balboa dimana dalam seri IV Rocky berlatih dengan spirit alami berbanding terbalik dengan lawannya dari Rusia yang bagaikan mesin tempur binaan teknologi modern...namun di jaman modern seperti ini, sepertinya hal lama sudah cukup tersapu oleh kemajuan...

JP said...

Don't worry, bung AS itu cepat sekali belajar. Baru sehari menjejakkan kaki di tanah sakura, dia lgs belajar mengamati; dan lagsung bisa tahu dr jarak 100 m dia bisa membedakan paha cewek rok mini itu asli atau atau mulus karena dibalut stoking :)

Aryo Sulkhan said...

Hahahahahaahahahah.. Wah, ini komentar yg ga bisa dipertanggung jawabkan!

jon said...

wah kesannya seperti ilmu membedakan arah mata angin layaknya pendekar Zatoichi jaman dulu pula.......atau semacam prinsip shadowboxing yang diterapkan di area yang berbeda....masalahnya mungkin lantaran cewek2 di sana, entah pakai stocking apa tidak, biasanya mereka suka dibekali dengan senjata atau semacamnya, jadi musti memang jeli dan hati-hati begitulah....

Anonymous said...

Mantap bung aryo sulkhan! Smoga sukses slalu!

- DBR -

Felix said...

Harapanku 12 Round Boxing bisa menjadi TopRank Indonesia

Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.