Oleh: Finon Manullang
Kasus kematian mantan juara Indonesia kelas bulu yunior,
Marangin Marbun, tidak boleh dipetieskan. Harus diungkap dan tangkap siapa
oknum polisi yang menembak Marangin Marbun hingga tewas ditempat. Jika pihak
berwajib tidak dapat menyelesaikan kasus penembakan ini, maka laporan resmi
akan disampaikan kepada Kapolri baru, Jenderal Sutarman.
Demikian kutipan pernyatan pers yang disampaikan Ketua Umum
KTI Pusat, Anthon Sihombing, kepada media cetak dan elektronik di Jakarta, Rabu
sore (18/12).
Seperti diberitakan sebelumnya, Marangin Marbun dari Bambang
Cah Sragen Boxing Camp Jakarta, tewas ditempat setelah lehernya ditembak
polisi, Minggu dinihari (1/12). Polisi menembak Marangin di Jalan Hasyim
Asyhari, Cipondoh, Kota Tengerang, Banten, setelah diteriaki oleh warga rampok.
Seperti dikutip tempo.com, polisi masih mendalami kasus ini.
“Motifnya masih kami dalami,” ujar Kepala Satuan SesersReserse dan Kriminal
Polres Metropolitan Tangerang, Ajun Komisaris Besar Sumarmo.
“Tidak ada rampok. Marangin Marbun bukan pencuri. Motor yang
dibawa (Barita Marbun, adik korban) adalah motor sendiri, bukan motor orang
lain apalagi curian. Almarhum petinju nasional dan mitra tanding Chris John.
Saya sebagai Ketua Umum KTI dan anggota Dewan (dari Fraksi Partai Golkar) minta
agar oknum polisi yang menembak Maringan hingga tewas ditempat segera
diproses,” kata Anthon Sihombing, didampingi pengacara Sangap Sidauruk, SH,
Mega Sagala (istri almarhum), promotor Yance Rahayaan, dan Putu Parta (dokter
ring ofisial KTI Pusat). “Ini serius. Nyawa orang melayang begitu gampangnya.
Secara kelembagaan polisi harus bertanggung jawab. Bila kasus ini dibiarkan,
kami akan melapor kepada Kapolri yang baru (Jenderal Sutarman). Kami mohon agar
polisi mendengar suara hati rakyat. Tangkap penembak Marangin Marbun,” tegas
Anthon Sihombing.
Jika kejadian ini terjadi kepada keluarga sendiri, bagaimana
perasaan Anda?
Translate this article using Babelfish Yahoo Translator
Jika alamat www.boxing-indonesia bermasalah, bisa coba http://is.gd/boxing_indonesia atau http://indobox.blogger.com
11 comments:
Semoga Polisi tidak memperburuk citranya dengan mencari alasan atas tindakan semena-mena ini.. Tangkap Oknum bajingan penembak marangin dan di hukum seberat-beratnya..
Sy yakin semua yang di tuduhkan polisi itu rekayasa semua, angkat kasus ini ke meja hijau, pecat polisi yang bertindak tidak sesuai prosedur, hukum yang membela oknum polisi, baik pimpinannya, masak menuduh orang dan menzalimi orang tapi kok ngasih uang 5 juta ke keluarga korban, aneh kan!!!!, ini negara hukum bung, bukan negara asal main tembak
sesepuh JP tolong diupdate berita pensiunnya CJ.
Gak mau ahh.. si jeruk ini tukang comment sembarang..
Astaga, itu salah tangkap dan salah tembak?
Harus diusut, dan dijelaskan ke publik. Karena nama mendiang sudah keburu disebut sebagai pelaku, jadi kalau benar salah tangkap maka nama mendiang harus dibersihkan.
itu yang neriakin maling juga pinter akting ya, di wawancara TV one bilang rampok..
kalimat dalam alinea terakhir postingan di atas, kok kesannya Kapolri yang baru musti nunggu laporan baru bertindak....
Lho jadi yg neriakin maling udah ketauan orangnya? Wah ini jngan ampe lepas juga, upload fotonya dong disini
uda di wawancara segala bro yg neriakin maling, kronologi nya dijelasin sama dia, katanya mau di rampom motornya.. namanya mardjaya,
Apa yang di tuduhkan oknum polisi tidak benar semua alias rekayasa, aneh semua, masak kalo memang almarhum dan adiknya salah kenapa adiknya tdk di tangkap, terus keluarga di kasih uang damai 5 juta, kacau ne aparat, bukannya melayani, mengayomi masyarakat tapi malah oknum polisi menghabisi seenaknya nyawa masyarakat, tuntut habis oknum maupun oknum atasan yang memberi komentar yg tidak benar, pecat oknum polisi, penjarakan dia
Post a Comment