Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Saturday, March 1, 2014

Catatan Isack Junior dari Manila, Filipina

Selamat pagi semuanya. Saya Isak Letidena, atau lebih dikenal sebagai Isack Junior, mantan juara kelas terbang super WBO asia pacific dan pernah menduduki peringkat 1 WBO dunia selama 3 kali dalam kurun waktu 2011-2012, dan bermimpi untuk menjadi juara dunia. Walaupun mimpi itu kini menjauh dari kenyataan, namun dalam usia saya yang masih cukup muda, 25 tahun, saya yakin saya akan mampu meraih mimpi saya tersebut. Doakan saya.

Sebagai petinju, apalagi pernah memiliki peringkat yang sangat baik dan hanya kurang selangkah lagi menuju kejuaraan dunia, tentulah saya sangat kecewa karena tak kunjung mendapatkan kesempatan. Di tengah keputusasaan dengan tiadanya pertandingan di dalam negeri, akhirnya saya menerima tawaran tanding di luar seperti Jepang dan Filipina. Pertandingan-pertandingan tanpa motivasi itu hanya membuahkan kekalahan demi kekalahan yang membuat peringkat dunia dan asia saya hilang. Sedih? Ya jelas sedih. Tapi harus menyalahkan siapa?

Menyalahkan promotor? Saya kira tidak. Promotor kalau ada dukungan penonton, televisi, sponsor dan pemerintah tentu mereka akan antusias. Tapi penonton, televisi, sponsor dan pemerintah hanya mau memperhatikan petinju yang sudah menjadi juara dunia saja, dan tampaknya kurang berminat berinvestasi pada petinju-petinju tidak terkenal seperti saya dan banyak kawan yang seprofesi dengan saya. lihat M. Rachman yang merebut gelar dunia di Thailand, Henrik barongsay, dua kali juara kelas asia di Thailand, atau Noldy Manakane yang pernah menantang juara dunia di Jepang; juga senior saya Roy Mukhlis.

Malam ini saya akan bertanding melawan Albert Pagara di Manila, Filipina. Tentu akan banyak yang meremehkan saya. Tak dipungkiri, vakumnya berbagai kegiatan tinju di tanah air, membuat saya harus memerah keringat di negeri orang, membuat motivasi utama saya bertanding belakangan ini hanya melulu uang. Kemenangan dan gelar juara mau tidak mau harus dinomorduakan.

Tapi motivasi saya malam ini lain. Setelah bertemu dengan mantan juara dunia om Nico Thomas yang banyak memberi saya motivasi dan teknik-teknik bertinju, motivasi untuk meraih kemenangan dan gelar mulai tumbuh kembali. Saya sadar untuk sukses di negeri sendiri adalah bagaikan onta masuk dalam lubang jarum, alias hil yang mustahal. Maka itu, dengan segala kerendahan hati, saya mohon dukungan walaupun sekedar doa, supaya bisa memenangkan pertandingan malam ini. Paling tidak saya mampu menampilkan yang terbaik di hadapan publik Solaire Casino di Manila, Filipina. Jika Anda memiliki parabola, silakan cari stasiun tv CBS - ABN atau channel 2 Filipina. Pertandingan akan ditayangkan ulang pada hari minggu pagi sekitar pukul 9 WIB.

(Bersambung)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments:

Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.