Selain Djafar bin Jachja yang kemarin diberitakan sakit oleh Sdr. Finon Manullang, kabar kurang bagus juga berhembus dari keluarga Willy Lasut, rekan seangkatan Djafar dalam pagelaran tinju 1950'an. Willy Lasut dikabarkan menderita stroke dan saat ini dirawat di ruang ICU RSPP, Jakarta. Pensiun dari tinju, Willy Lasut aktif dalam kegiatan KTI yang saat itu belum lama lahir.
Saat ini Willy Lasut lebih terkenal sebagai penata tanding (matchmaker) yang sudah dijalaninya lebih dari 30 tahun, dan telah banyak membawa petinju Indonesia ke luar negeri, terutama ke Jepang, termasuk dalam partai kejuaraan dunia saat alm. Adrianus "Joppie" Taroreh menantang juara WBA kelas ringan saat itu, Orzubek Nazarov di Korakuen Hall, Tokyo di tahun 1996. Sayang, Joppie menyerah dengan kekalahan KO ronde 4. Pada April 2012, Willy Lasut juga membawa Nouldy Manakane menantang juara WBA kelas bantam, Koki Kameda. Namun Nouldy harus menyerah dengan kekalahan angka.
Mari kita panjatkan doa bagi salah satu senior tinju Indonesia ini.
---
update s/d pukul 12.00 (16/7):
Menurut salah seorang kerabat Willy Lasut, keadannya cukup parah. Pendarahan terjadi di batang otak, dan pendarahnya cukup banyak. Saat ini dokter tidak bisa melakukan tindakan apapun, selain parahnya kondisi Willy Lasut, juga usia ybs yang sudah menjelang 80 tahun. Willy Lasut dalam kondisi koma mampu merespon komunikasi saya saat saya mencoba bercakap-cakap dengan beliau dengan menggerakkan badannya. Mari kita berdoa yang terbaik bagi Willy Lasut.
Translate this article using Babelfish Yahoo Translator
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.
No comments:
Post a Comment