Visit this website:

Gadget Unik - Jual Beli Aman

Friday, October 12, 2012

Aryo Sulkhan Angkat Bicara

oleh Aryo Sulkhan

Pagi itu handphone saya berdering. Saya melihat di layar handphone, namun saya tidak mengenal apalagi menyimpan nomor tersebut di handphone. Saya menerimanya dengan sedikit ragu. "Hallo?", sapa saya dengan sopan. Lalu dari telpon terdengar suara yang saya kenal betul, "Assalamo'alaekom,bos..", kata orang tersebut. "Oh, Wa'alaikumsalam, Pak Jamed..... Apa kabar?", saya balik bertanya. "Baik,bos.. Keluarga sehat? Kim sudah besar ya?", tanya Jamed dengan terbata-bata. Memang seperti itu logat Jamed, berbicara dengan pelan. Saya menjawab, "Alhamdulillah sehat semua,Pak Jamed..". Kemudian kami berbicara cukup lama, yang intinya Jamed mengatakan bahwa dia ingin kembali naik ring.


"Tidak bisa,Jamed. Riwayat terakhirmu kurang baik, toh kamu juga sudah bekerja di tempat yang baik kan, gaji juga meskipun sedikit namun ada pemasukan setiap bulan", kata saya menjelaskan agar Jamed berfikir dua kali untuk memutuskan kembali ke ring tinju, olahraga yang penuh resiko. "Saya kangen naik ring,bos. Selain itu kebutuhan keluarga juga banyak, terutama untuk anak saya. Lagian saya kan latihan terus. Kemarin juga bos tau saya tanding di Porprov di Tarung Drajat dapat emas", kata Jamed meyakinkan. Memang dia saya izinkan waktu itu untuk membela Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, untuk cabor Tarung Drajat, beladiri mirip Kickboxing yang berasal Jawa Barat.

Setelah beberapa saat kami berbicara, telepon ditutup, kemudian saya berfikir. Memang susah menjalankan sebuah sasana, dengan pemasukan yang hampir dikatakan tidak ada, pengeluaran yang terus menerus untuk membiayai makan petinju tiga kali sehari, vitamin, pembelian peralatan, dan yang paling sering dan berat adalah pembiayaan operasional saat petinju bertanding. Memang diberlakukan potongan sekian persen atas bayaran petinju, namun dengan bayaran yang minim, sasana tidak bisa memberlakukan potongan yang disesuaikan dengan pengeluaran operasional, ujung-ujungnya "besar pasak daripada tiang", tombok dan tombok lagi dari uang pribadi. Tapi itulah tinju, mencintai tinju itu seperti candu, meskipun tahu kita terperosok ke dalamnya, akan tetapi tidak akan menyurutkan niat dan tetap tidak mau berhenti. Berkali-kali perhiasan istri saya ikut berkorban untuk memenuhi ego saya terhadap tinju, tragis memang, namun menyenangkan.
Kembali ke Jamed Jalarante, dia dituntut untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dia tidak bisa memenuhi selain kembali bertinju. Hal seperti ini terjadi hampir ke semua petinju Indonesia. Bayaran tinju profesional yang semakin minim dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia membuat mereka melakukan apa saja. Namun tetap tidak untuk Jamed, pikir saya kala itu.

Lalu tiba-tiba saya terfikir untuk menelpon seseorang, beliau yang juga guru saya, sahabat saya, bahkan bisa dikatakan seperti ayah saya, Bp.Willy Lasut. Meskipun galaknya minta ampun tapi beliau selalu baik hati kepada saya. Beliau mengatakan, "Asalkan BOPI mengizinkan, why not??! You ambil CT-Scan kepala Yamed and lalu hasilnya you kirim ke BOPI, tunggu jawaban mereka, bila mereka mengizinkan it's okay, no problem, Yamed bisa kembali ke ring!", kata beliau meledak-ledak dan entah kenapa selalu saja menyebut Jamed dengan Yamed. "Kalau hasilnya baik, call me, saya atur jadwal fight untuk dia".


Akhirnya saya mengikuti saran beliau dan mem-Brain CT- Scanning-kan Jamed, melakukan tes darah komplit di laborat, serta memperpanjang paspor Jamed yang masa berlakunya sudah tinggal 5 bulan saja. Setelah itu semua, saya mengirimkan hasilnya ke BOPI dan beberapa hari kemudian memberikan jawaban bahwa kondisi Jamed bagus dan layak tanding. Saya lega, bahwa usaha saya membiayai itu semua tidak sia-sia, Jamed bisa tetap bertanding dan menghasilkan uang untuk keluarganya. Suatu kepuasan tersendiri saat saya dan petinju bisa merasakan kebahagiaan yang sama. Meskipun hasil akhirnya Jamed kalah KO di ronde pertama atas Dennis Laurente di Filipina. Tiga bulan lagi, dia memperoleh izin bertanding dan dia pasti akan bertanding lagi. Demi keluarga...

Translate this article using Babelfish Yahoo Translator

17 comments:

Anonymous said...

salut dengan segala effort bung Aryo. Dan memahami betul betapa dilematisnya posisi bung Aryo.

Bagaimanapun, lagi2 keselamatan harus tetap diutamakan diatas segalanya. sekian banyak mengalami kekalahan KO bukan sebuah hal yang baik. Tetapi akhirnya semuanya berpulang kepada si petinju. Saya tetep concern dengan pendapat2 saya terdahulu, bahwa bung Jamed harus pensiun. Rizky sudah ada yang atur, rizky ngga akan tertukar meski harus mencarinya di bidang yg lain, InsyaAllah... hanya saja manusia harus terus mengusahakan.

Kalo sudah begini hanya bung Jamed yang bisa menjawab :)

- bsw -

Anonymous said...

Ternyata situasinya memang dilematis ya, saya mengerti kekhawatiran orang orang yang kontra jamed naik ring lagi tapi bung AS juga tidak bisa disalahkan, maksud beliau baik adanya...peace ah

Anonymous said...

Ya memang posisi ini cukup dilematis. Sekarang yang penting, bagaimana meningkatkan kemampuan petinju-petinju kita supaya tidak menjadi bulan-bulanan di negeri orang..

jerry pratama said...

hidup memang sulit kalo sudah ngomong masalah perut
ya yang penting kesehatan petinju tetap dipantau dengan rutin
semangat bung aryo dan jamed

Lamon T said...

harusnya orang2 yang komen disini memandang juga dari sisi ini. bukan memandang dari sisi kebanggaan tinju Indonesia.
negara Indonesia tidak bangga atas prestasi tinjunya. negara Indonesia cuma membanggakan cabang olahraga yang punya 2 kepengurusan, dengan prestasi yang bahkan juara tarkam saja tidak bisa.

Lamon T said...

semalam di tvri saya lihat espinus menang UD atas frans damur.

ronde ke-3 (kalau ga salah), espinus 1 kali memukul bagian paha frans damur, dan espinus langsung mendapay pemotongan angka.

ronde ke-7 (kalau ga salah), espinus menjatuhkan frans damur, lewat pukulan kombinasi ke kepala.

ronde ke-8 (kalau ga salah), espinus memasukkan haymaker ke arah ulu hati frans damur dan frans damur terjatuh.
tapi anehnya wasit justru menganggapnya low blow dan memberikan waktu bagi frans damur buat tidur di ring selama 2-3 menit.
aneh karena kalau memang low blow harusnya wasit memberikan potongan angka kembali terhadap espinus atau setidaknya memperingkan espinus. tapi wasit justru hanya menyuruh espinus ke sudut netral.

saya pikir harus ada regenerasi wasit dan para hakim tinju di Indonesia. supaya kejadian kayak semalem ga terulang.

semalem harusnya espinus menang ko atas frans damur.

Anonymous said...

lihat bagaimana perjuangan jamed untuk menghidupi keluarganya..harusnya orang2 yg bikin banyolan sampah tentang jamed ini malu..ini bukan sekedar tentang kalah menang..

Anonymous said...

bagus pensiun jualan pisang goreng di tanah abang aja

jerry pratama said...

brandon rios menang tko di ronde 7 atas lawannya mike alvarado

Anonymous said...

Donaire mng TKO rd 9

johnalvin said...

wasit di tvri serba salah, tiap espinos mukul perut, di sudut ring anggota" nya frans damur ngamuk2, sampai ada ancaman mau bunuh espinos, gimana berani? ya kena perut dibilang low blow aja biar pulang aman selamat semua.... kurang sportif ky gitu

Lamon T said...

hahahahaha, pantesan tinju Indonesia ga maju2. isinya cuma orang2 yang yang kayak gitu.
ya akhirnya tinju Indonesia cuma bisa menghasilkan bum pangkat 3 yang cuma jadi lalapan petinju vegetarian macam chonlantarn.

jerry pratama said...

aduh-aduhh tim macam apa yang tidak mau petinjunya jatuh,harusnya ada yang jaga keamanan supaya petinju dan wasit merasa aman

GUNG PAKAR HUKUM said...

RING TINJU TVRI KINI HADIR TIAP JUMAT MALAM, TERIMAKASIH UNTUK PROMOTOR DAN SPONSOR YANG MASIH BERKOMITMEN MENJAGA EKSISTENSI KOMPETISI NASIONAL TINJU DI INDONESIA.

BUNG ARYO SEMANGAT TERUS, KALO BISA USAHAKAN YAMED DI BENTUK SKILL BASICNYA KEMBALI, SAYA LIAT BASICNYA UDAH MULAI KACAU.

BAKAT MUDA SEPERTI DEFRI PALULU BISA MUNCUL KARENA ADA KOMPETISI, TANPA KOMPETISI YANG BERKESINAMBUNGAN TIDAK MUNGKIN TERGALI BAKAT-BAKAT TERBAIK INDONESIA.

BUNG JEFF, THANKS UDAH MEMBUAT BLOG TINJU INI, UDAH LAMA GA POSTING TERNYATA MASIH RAMAI JUGA YANG KOMEN2 DI BLOG INI. GOOD JOB

SALAM INDONESIA RAYA.

Anonymous said...

ini grup gk akan pernah sepi klo yg di bahas trio mxxxxxo

Anonymous said...

tenang saja,MENPORA pasti tahu dan keadaan tinju tanah air.
saat ini bpk menpora lagi mikir2,tp doakan aja ga ketiduran,sbb kl mikirnya kelamaan,bisa ngantuk..

asalkan bisa berkelit dari kasus hambalang,pasti deh,janji perhatikan tinju.
doain ya!

Anonymous said...

Hidup aryo...hidup mbak jum......hahaha....(tj)

Boxing Indonesia: Who's Next. Boxing is Tinju in Indonesian.